RADARDEPOK.COM, DEPOK – Paguyuban Warga Kabupaten Bantul (Warkaban) dan Paguyuban Jawa Depok (PJD) berkolaborasi dengan Universitas Indraprastha, menggelar seni Wayang Kulit “Depok Peduli Budaya” dengan lakon Sesaji Raja Suya atau Pandawa Syukur, dengan Dalang Ki Herjuno Pramariza Fdhlansyah, berlangsung di Gedung Balai Rakyat Depok 2, Jalan Merdeka Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (24/9) malam.
Ketua Paguyuban Jawa Depok, Didik Akhmadi menuturkan, pagelaran wayang kulit sekaligus sosialisasi keberadaan kelembagaan Universitas Indraprastha dan Paguyuban Jawa Depok kepada masyarakat Depok.
Didik mengatakan, dari sisi Universitas Indraprastha, kegiatan pagelaran wayang tersebut dalam rangka mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi berbentuk pengabdian masyarakat.
-
“Dari sisi Paguyuban Warkaban, kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan dalam rangka menyambut HUT ke-41 Warkaban. Banyak kegiatan yang akan dijalankan, kegiatan gelaran wayang menjadi kegiatan pertama,” ungkap Didik kepada Radar Depok, Senin (26/9).
Kemudian dari sisi PJD, gelaran wayangan merupakan kegiatan pertama PJD dalam rangka sosial keberadaan PJD kepada masyarakat Depok. Tema kegiatan nya: Depok Peduli Budaya
Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran pejabat pemkot Depok, sejumlah kepala dinas, beberapa camat dan lurah.
-
“Pak Wakil Walikota Kota Depok mendelegasikan kehadirannya kepada Kepala Dinas Poryata, Pak Dadan Rustandi. Pak Eko Herwiyanto Kadishub dan pak Wahid Suryono, BKD Kota Depok,” tutur Didik.
Lalu dari Jajaran Universitas Indraprastha, hadir Rektor UNINDRA Prof Sumaryoto berikut para pejabat akademis-nya. Disertai pejabat dari TVRI nasional dan TVRI Semarang, serta Yayasan PGRI.
Turut meramaikan pengurus Paguyuban Warkaban dan pengurus Paguyuban Jawa Depok, tokoh masyarakat, para dosen, tokoh masyarakat di seputaran Kecamatan Sukmajaya, hingga komunitas para penggemar wayangan.
“Pesan yang disampaikan lewat lakon wayang "Sesaji Raja Suya" atau dengan sebutan lakon Pendawa Syukur itu cukup bernilai tinggi. Bahwa eksistensi dan legitimasi kelembagaan apapun perlu dibangun di atas pondasi keluhuran akhlaq dan budi pekerti,” terang Didik.
Selain itu lanjut Didik, target yang diinginkan lewat gelaran wayang adalah terjadinya forum silaturahim antara tiga kelembagaan tersebut dengan beragam komunitas dan Paguyuban yang ada di Depok.
“Alhamdulillah, secara umum target tersebut terpenuhi karena pada forum gelaran tersebut dihadiri oleh orang Sragen-an, orang-orang Wonogiri, Gunungkidul, Pekalongan, Bantul, Sleman, Ngawi dan lain sebagainya,” ucap Didik.
Even gelaran yang dilaksanakan lewat kolaborasi Paguyuban Warkaban dan Paguyuban Jawa Depok dengan Universitas Indraprastha baru berlangsung pertama kali. Didik berharap, semoga bisa dilakukan pagelaran di masa masa mendatang.
“Kami berharap, lewat pagelaran wayang kulit adalah tetap terpeliharanya dan berkembangnya kegiatan seni budaya Jawa. Semoga nilai-nilai budaya yang dikembangkan lewat gelar pewayangan bisa tersosialisasi dan terinternalisasi di masyarakat Depok,” pungkas Didik. (gun/**)