Senin, 22 Desember 2025

Wow! Persikad 1999 Mau Surati FIFA, Ini Sebabnya

- Selasa, 4 Oktober 2022 | 23:46 WIB
AKSI : Jajaran manajemen Persikad 1999 ketika menggelar jumpa pers. GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK
AKSI : Jajaran manajemen Persikad 1999 ketika menggelar jumpa pers. GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM, DEPOK - Manajemen Persikad 1999 menanggapi surat jawaban dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat. Adapun, pernyataan itu mereka lontarkan dalam doa bersama dengan Persikad Fans Curva Sud di WOOW Kafe and Resto, Jaln M. Yusuf, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Selasa (4/10).


CEO Persikad 1999, Handiyana Sihombing mengatakan, surat balasan dari Asprov PSSI Jawa Barat itu dinilai tidak sesuai dengan subtansi permasalahan. Sebab, surat itu bermuatan klarifikasi dari Komisi disiplin padahal, pihaknya meminta respon dari bidang penugasan wasit.


"Asprov PSSI Jabar tidak becus. Karena surat kami yang balas Komdis, padahal kami bersurat kepada Bidang penugasan wasit Asprov Jabar," ungkapnya kepada Radar Depok.


Beberapa waktu lalu, kata Handiyana, pihaknya bersama dengan Suporter Persikad 1999 yakni Persikad Fans Curva Sud telah melakukan aksi protes dengan menyampaikan enam tuntutan kepada Asprov PSSI Jawa Barat.


Dalam kesempatan itu, jelas dia, pihaknya telah menunjukan secara langsung bukti berupa video dan foto dugaan kecurangan wasit yang memimpin pertandingan krusial babak delapan besar Liga 3 Seri 2 Jawa Barat antara Persikad 1999 vs Al Jabbar FC.


Sayangnya, beber Handiyana, Asprov PSSI Jawa Barat tidak meminta bukti foto dan video tersebut. Dengan begitu, dia menilai, Asprov PSSI Jawa Barat terkesan tak ingin menyelesaikan persoalan tersebut.


"Kemarin waktu melakukan aksi kita sudah tunjukan butki, terus kenapa sekarang diminta bukti-bukti lagi," tuturnya.


Dia meminta, PSSI Pusat untuk membekukan Asprov PSSI Jawa Barat. Sebab, sikap mereka dianggap merusak mental pemain Persikad 1999 yang notabene adalah generasi muda penerus bangsa.


Menurut Handiyana, keadilan yang tengah diperjuangkan jajarannya merupakan salah satu bentuk memajukan persepakbolaan tanah air terkhusus, Jawa Barat.


"Saya hanya ingin persepakbolaan di Jawa Barat menjadi maju dan sebagai dan menjadi barometer di Indonesia, bahwa apa yang kami perjuangkan bukan hanya kepentingan Persikad 1999 tetapi kepentingan persepakbolaan di Indonesia," harapnya.


Lebih lanjut, Handiyana dan jajaran memanfaatkan momentum itu untuk menyampaikan belasungkawa mereka terhadap Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Dia berharap, kejadian ini adalah yang pertama dan terakhir kalinya terjadi di Indonesia.


"Kami keluarga besar Persikad 1999, mengucapkan turut berduka atas kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang. Ini merupakan pelajaran bagi kami agar persoalan ini tidak terjadi lagi. Untuk keluarga yang dtinggalkan semoga diberikan kesabaran dan ketabahan," tandasnya.


Manager Persikad 1999, Cahyo Budiman menegaskan, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menyurati FIFA, PSSI Pusat dan komite anti mafia bola. Bahkan, pihaknya akan melakukan aski setelah masa berkabung tragedi di Kanjuruhan, Malang dianggap kondusif.


"Surat dari Asprov PSSI Jawa Barat ini menjawab surat dari kami tertanggal 27 September 2022 bukan menjawab tuntutan aksi yang kami lakukakan kemarin di Bandung," terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X