Selain sebagai tempat untuk berziarah ke peristirahatan terakhir leluhur, ternyata ada juga pengunjung situs makam bersejarah di kawasan Grand Depok City (GDC) yang datang untuk meminta kesembuhan. Menariknya, ada sebagai dari mereka yang datang dari luar Kota Depok.
Laporan : Gerard Soeharly
RADARDEPOK.COM, Langkah kaki seorang pria berbaju merah teramat sibuk lalu-lalang pada bangunan seluas 5 X 7 meter di situs makam bersejarah di kawasan Grand Depok City (GDC). Dia memulainya dengan menyeduh segelas kopi hitam sambil menghisap sebatang rokok kretek.
Tidak lama kemudian, dia mematikan rokok yang belum habis terbakar. Dia meletakan puntung rokok itu pada sebuah asbak.
Selanjutnya, dia memasuki satu-satunya ruangan pada situs yang mengistirahatkan Kumpi Uban alias Raden Jaya Kusuma yang pernah berjuang melawan penjajah dan menyebarkan agama Islam pada wilayah yang kini memiliki nama Kota Depok.
Saat disambangi Radar Depok, pria itu mengaku hanya sekedar melakukakan ziarah ke situm makam tersebut. Tidak berselang lama, pria itu bergegas meninggalkan lokasi.
Berselang sekira satu jam dari kepergian pria misterius itu, datang pria lainnya. Wajahnya sudah tua, jalannya mulai terpatah-patah. Namun, ekspresinya menunjukan semangat yang membara.
Adalah Rojak, dia sudah belasan tahun menghabiskan waktunya sebagai penjaga situs makam bersejarah itu. Secara garis keturunan, Rojak mengaku masih mewarisi darah dari Kumpi Uban.
Dengan ramah, Rojak mulai menceritakan tentang sejarah dari makam tersebut. Bahkan, hingga saat ini banyak pengunjung yang datang ke tempat tersebut. Ada yang mengaku sebagai warga Depok, ada juga yang dari luar Depok.
Berdasarkan pengakuannya, banyak yang mendatangi tempat itu dengan maksud dan tujuan yang berbeda-beda. Misalnya, tak jarang pengunjung yang datang ke lokasi tersebut untuk meminta kesembuhan dari sang kuasa atas penyakit yang sedang dideritanya.
"Macem-macem yang datang, ada yang cuma sekedar berziarah, ada juga yang minta kesembuhan, pokoknya macem-macem," tutur Rojak kepada Radar Depok, Senin (17/10).
Sejauh ini, Rojak tidak pernah melarang siapapun untuk berkunjung ke situs makam bersejarah tersebut. Namun, dia tetap meminta agar setiap pengunjung tetap menjaga kebersihan dan datang dengan niat yang baik.
Dia mempercayai, jika ada pengunjung berniat jahat yang menyambangi tempat itu akan mendapatkan petaka. Rojak mengaku, tidak dapat memastikan maksud dan tujuan dari setiap pengunjung yang datang.
Bagi Rojak, tugasnya hanya sekedar menjaga keberlangsungan situs makam tersebut. Selebihnya, dia menyerahkan kepada sang pencipta.