RADARDEPOK.COM, DEPOK – Ikatan Budaya Sunda (IBS) bekerja sama dengan Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok serta MGMP dan KKG Basa Sunda Kota Depok, akan menggelar event Pasanggiri Baraya Sanusa, berlangsung di Mall Depok Town Square, Minggu 23 Oktober 2022, mulai pukul 10.00 WIB.
Ketua IBS, Usep Kusnadi mengatakan, event ini merupakan perhelatan yang dikemas dengan nuansa entertainment dalam bentuk lomba membaca sajak, kawih untuk guru-guru, khususnya guru Bahasa Sunda SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, serta lomba rampak sekar (Paduan Suara) untuk pelajar SMA/SMK/MA se-Kota Depok.
“Selain ketiga mata lomba tersebut, dalam pelaksanaannya panitia turut menampilkan beberapa pertunjukan seni Sunda seperti Kacapi Suling, Cianjuran dan Peragaan Busana Sunda dan lain sebagainya,” ungkap Usep Kusnadi kepada Radar Depok, Jumat (21/10).
Usep Kusnadi menyebutkan, gagasan digelarnya Pasanggiri Baraya Sanusa adalah dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda.
Usep menilai, sebagaimana diketahui, kompleksitas persoalan yang melanda negeri ini bukan saja disebabkan oleh permasalahan kusutnya dunia politik dan ruwetnya ekonomi semata, namun ada hal yang paling mendasar, yakni hilangnya jati diri bangsa.
“Hal tersebut terjadi akibat sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini banyak yang telah meninggalkan nilai-nilai adiluhung budaya sendiri dan lebih memilih “Budaya Barat” dengan segala “aroma” gemerlapnya yang dianggap lebih modern dan maju,” tutur Usep Kusnadi.
Di lain pihak, tradisi budaya kita jika dikaji sangatlah kaya nilai-nilai yang sejatinya bisa ditawarkan pada masyarakat sebagai alternatif solusi dalam memecahkan problema kehidupan sehari-hari.
Menurut Usep Kusnadi, budaya kita mengajarkan sopan santun dalam keluarga, ramah tamah dalam kehidupan sosial, semangat gotong royong dalam lingkungan serta nilai-nilai etika dan kehalusan perasaan.
“Oleh karenanya menjadi sangat mendesak untuk menggali kembali nilai-nilai dan ajaran yang bersumber dari tradisi, seni dan budaya sendiri serta bagaimana mengupayakan langkah konservasi yang terstruktur dengan melibatkan semua stake holder yang ada,” terangnya.
Salah satu tujuan yang hendak disasar adalah upaya meningkatkan kemampuan guru dalam menguasai bahan ajar (Bahasa Sunda), dan upaya peningkatan keterampilan dalam menyampaikan “atikan” kepada para siswa.
Sekaligus kegiatan ini dalam rangka memperkenalkan kembali Budaya/Seni Sunda kepada generasi milenial dengan harapan menjadi sumbangsih dalam pembentukan generasi penerus yang berkarakter, khususnya di Kota Depok.
Kegiatan ini juga didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Disporyata Kota Depok, BJB Cabang Depok, Organisasi Paguyuban Pasundan Cabang Kota Depok, dan Depok Town Square (Detos).
“Ini merupakan gelaran perdana. Harapan Ketua Dewan Pembina IBS, pak Drs. Dadang Wihana, event ini akan digelar rutin tiap tahun. Semoga,” pungkasnya. (gun/**)