Menurut Sadeli, pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya termaksud jemput bola. Namun, pihaknya belum mengetahui secara pasti alasan Pemkot Depok belum menyerahakan lahan tersebut.
Saat ini, kata Sadeli, pihaknya hanya menunggu serah-terima lahan tersebut dari Pemkot Depok kepada Kemenag Kota Depok. Meningat Kemenag Depok sebagai penerima, pihaknya tidak ingin berspekulasi lebih jauh.
"Dua-duanya sudah dilakukan (menjemput bola dan menunggu), silahkan konfirmasi ke Pemda, karena kami ada di pihak penerima," tuturnya.
Dalam upaya menjemput bola, Sadeli mengaku, pihaknya sudah pernah melakukan pertemuan dengan Pemkot Depok. Namun, belum membuahkan hasil. "Sudah beberapa kali melakukan pertemuan," ucapnya.
Selanjutnya, dia meminta, Pemkot Depok agar segera menyerahkan lahan tersebut supaya pembangunan madrasah negeri di Kota Depok dapat terwujud. "Segera dilakukan penyerahan agar pendirian Madrasah negeri segera bisa diproses," tegas Sadeli.
Sebelumnya, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Wahid Suyono mengatakan, Pemkot Depok telah menyediakan aset berupa lahan untuk dibangun sekolah madrasah negeri di Kota Depok.
"Lahannya sudah ada di Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoranmas," ungkapnya kepada Radar Depok, Selasa (25/10).
Wahid menyebutkan, lahan di wilayah Pancoranmas itu memiliki luas 6.600 meter persegi. Rencananya, diatas lahan itu akan dibangun madrasah negeri. "Luas lahannya 6.600 meter persegi, sementara ini hanya akan dibangun satu dulu," terangnya.
Menurut dia, pembangunan madrasah negeri di Kota Depok terkendala kewenangan pemerintah pusat. Sebab, pembangunan itu merupakan kewenangan Kementerian Agama (Kemenag).
"Proses pembangunannya ini ada di Kemenag pusat disini perwakilannya Kemenag Depok, itu merupakan absolut pemerintah pusat," tutur Wahid.
Sejauh ini, beber Wahid, Pemkot Depok melakukan surat-menyurat ke Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Jawa Barat.
"Tinggal menunggu respon Kemenag provinsi, berdasarkan surat dan RPJMD akan dibangun Mts negeri, tapi mungkin saja dalam perjalanannya di mix," ucapnya. (rd/ger)
Jurnalis : Gerard Soeharly
Editor : Junior Williandro