RADARDEPOK.COM, DEPOK - Menjawab kebutuhan masyarakat, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok mengadakan program Pelayanan Tanah Akhir Pekan (Pelataran). Adapun, hal itu dilakukan demi meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Kepala Kantor ATR/BPN Kota Depok, Setyo Anggraini mengatakan, setidaknya ada 7.000 berkas pertanahan yang diajukan masyarakat setiap bulan. Sehingga, pihaknya merasa perlu meningkatkan kinerja untuk menjawab kebutuhan masyarakat tersebut.
"BPN Kota Depok selama ini menangani tak kurang 7.000 berkas permohonan pertanahan setiap bulan. Untuk itu saya terus meningkat kinerja pegawai dari hari ke hari," ungkapnya saat melakukan silaturahmi ke Kantor PWI Kota Depok, Jumat (4/11).
Meski baru tujuh bulan menjabat, jelas Anggraini, BPN Kota Depok perlu menjalin sinergitas dengan wartawan yang bertugas di wilayah Kota Depok. Sehingga, secara tidak langsung dapat meningkatkan kinerja instansi tersebut.
"Kami hari ini senang sekali dapat silaturahmi dan diskusi dengan wartawan PWI Kota Depok. Koordinasi dan kolaborasi ini sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kinerja BPN Kota Depok," tuturnya.
Menurut dia, Pelataran merupakan program untuk menjawab keluhan masyarakat terkait waktu pelayanan. Mengingat, banyak masyarakat yang sibuk bekerja hingga akhir pekan.
"Pelataran adalah program pelayanan pertanahan yang dibuka pada Sabtu dan Ahad. Tujuannya untuk memudahkan masyarakat yang tidak dapat mengurus administrasi pertanahan karena sibuk bekerja," jelas Anggraini.
Lebih dalam, beber Anggraini, Pelataran merupakan gagasan Menteri ATR /BPN, Hadi Tjahjanto. Selanjutnya, BPN Kota Depok akan mengawal sepenuhnya program tersebut agar berjalan optimal.
"Melalui teman-teman PWI, kami mengimbau warga Kota Depok agar mengurus sendiri administrasi pertanahan. Bayarlah biaya sesuai aturan yang berlaku. Tidak ada lebih-lebih," tegasnya.
Ketua PWI Kota Depok Rusdy Nurdiansyah menjelaskan, pihaknya turut mensosialisasikan UU Pers No 40 Tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik. Dengan harapan, BPN Kota Depok dapat menyaring antara wartawan sungguhan dan ilegal.
"Jangan layani wartawan abal-abal itu. Selama ini banyak pejabat yang tetap menerima wartawan ilegal. Silakan melapor ke PWI jika ada orang yang mengaku jurnalis atau oknum yang memeras pejabat BPN, misalnya," tegasnya.
Untuk diketahui, Rusdy turut memberikan cinderamata buku karya tangannya yang berjudul 22 Cerita di Balik Berita kepada Setyo Anggraini. (rd/ger)
Jurnalis : Gerard Soeharly
Editor : Junior Williandro
