RADARDEPOK.COM, DEPOK - Kendalikan inflasi pasca penyesuaian harga BBM. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok mengadakan Pasar Tani dan Gelar Pangan Murah yang dirangkai penyerahan simbolis 5.000 bibit tanaman cabai di halaman Balaikota Depok, Jumat (11/11).
Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan, kegiatan itu sengaja dilakukan untuk mencegah meningkatnya inflasi Kota Depok yang kini sudah mencapai 5,6 persen. Hal itu juga sekaligus sebagai wujud keperdulian kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) dan petani di Kota Depok yang terimbas inflasi.
"Ini sebuah penyadaran bahwa walaupun kita tidak mempunyai lahan yang luas, kita bisa menggunakan lahan pekarangan rumah kita, diantaranya bagaimana kita bisa menanam tanaman-tanaman obat dan tanaman yang bisa kita manfaatkan untuk mengurangi belanja keluar dengan kita tanam dan konsumsi dirumah masing-masing," jelasnya kepada Radar Depok, Jumat (11/11).
Idris menjelaskan, program tersebut sudah berjalan dari lama. Namun, petani maupum KWT mulai kehilangan semangatnya saat pandemi Covid-19 melanda.
"Program ini sudah lama berjalan sblmnya sejak Tahun 2016-2017 tapi memang kondisi pandemi Covid-19 ini sudah agak sdikit menurun semangatnya dan ini sekarang sudah kita revitalisasi lagi semangat mereka untuk bisa menanam dipekarangan masing-masing," terangnya.
Lebih dalam, pihaknya menyerahkan 5.000 bibit cabai yang menggunakan APBD Kota Depok. Selain itu, ada juga bantuan dari Pemprov Jawa Barat berupa 250 paket.
"Jumlahnya yang dibagikan ada 5.000 bibit yang dari APBD kota Depok. Kemudian, 250 paket untuk yang program PKH dari provinsi," terang Idris.
Sementara itu, penyedia bibit cabai dari Smart Total Solution, Rosha Permata memastikan, bibit cabai yang akan disalurkan ke sebelas kecamatan itu sudah terjamin kualitasnya.
"Kualitasnya dari tinggi 40-50 dan sudah berbunga dan siap berbuah lalu dapat dikonsumsi. Kita belanja terus medianya kita siapkan," tuturnya.
Menurut Rosha, bibit cabai itu akan disalurkan secara langsung ke 40 lokasi yang tersebar di sebelas kecamatan. "Untuk jenis cabainya, ada cabai rawit, ada cabai merah, cabai keriting dan lainnya," ujarnya.
Dia menandaskan, seluruh bibit cabai yang diberikan itu sudah berbunga dan siap berbuah. Hal itu sengaja dilakukan agar tidak terjadi gagal panen.
"Jadi tinggal menunggu berbuah saja dan dapat dikonsumsi. Sebab, kita tidak mau ambil resiko karena dapat gagal tumbuh kalau belum berbunga," tutup Rosha. (ger/mg8)
Jurnalis : Gerard Soeharly, Putri Aisyah
Editor : Junior Williandro