RADARDEPOK.COM - Mengangkat tema Dynamic Governance dan Indeks Pelayanan Publik. Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok sukses menggelar acara Kolaborasi Bareng Komunitas (Kongko) Pembangunan sesi dua bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM), beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang PPM Bappeda Kota Depok, Yulia Oktavia menjelaskan, diskusi tersebut menetapkan lima kesepakatan. Salah satunya, dynamic governance yang merupakan tata kelola pemerintah yang bersih, efektif, dan efisien.
Dalam Kongko itu, Bappeda Kota Depok bersama tujuh aktor (heptahelix) pembangunan membahas rencana dan strategi yang harus dilakukan pemerintah untuk mencapai Dynamic Governance.
"Untuk mencapai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang agile atau gesit, butuh pembenahan pada SDM nya," ujarnya kepada wartawan, Senin (21/11).
Yulia menjelaskan, semua ASN memiliki potensi yang sama besarnya untuk menjadi abdi negara yang agile. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Depok mendorong para ASN nya untuk melakukan kinerja terbaik dan terus berinovasi.
"Kalau kinerja ASN dan inovasi banyak yang dimunculkan otomatis indeks pelayanan publik juga akan baik nilainya," terangnya.
Yulia mengungkapkan, terdapat lima hasil kesepakatan pada kongko pembangunan sesi dua di bidang PPM. Yaitu Dynamic Governance agar dapat diterapkan memerlukan smart people terlebih dahulu, perubahan permintaan pelayanan publik yang berjalan cepat perlu direspon oleh pemerintah daerah di antaranya melalui perubahan cara berfikir (mindset) dan perlunya dukungan teknologi sehingga aparatur birokrasi bisa menyesuaikan dengan cepat.
Selain itu, kata dia, upaya menuju Agile Governance terkendala oleh kakunya peraturan perundangan. Imbuhnya, Agile Governance seharusnya memungkinkan terjadinya diversifikasi produk layanan publik sesuai dengan karakter permintaan layanan.
"Dua level yang harus diperbaiki untuk menuju Dynamic Governance yaitu adaptive policy dan agile business process. Semua ini harus menjadi perhatian agar tercapai Dynamic Governance," tandas Yulia. (ger/rd)
Jurnalis : Gerard Soeharly
Editor : Fahmi Akbar