RADARDEPOK.COM, DEPOK – Delegasi dari Laos yang terdiri dari perwakilan provinsi dan kota setempat, belajar soal pengolahan limbah dan sanitasi, di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu (IPLT) Kota Depok.
Kedatangan mereka diinisiasi oleh Food Safety Modernization Act (FSMA), NGO yang fokus di kesehatan, berdasarkan arahan dari Bappenas RI. Mereka akan belajar mulai dari proses tekniknya, kendalanya, teknisnya, keuangan, sampai alam.
“Depok merupakan salah satu kota dengan penanganan IPLT terbaik di Indonesia. Maka Wakil Gubernur Champasak akan melakukan kerja sama dengan IPLT Depok,” ungkap Walikota Depok, Mohammad Idris, kepada Radar Depok.
Ia menjelaskan, sanitasi merupakan persoalan yang sangat krusial dalam pembangunan kota, seperti Kota Depok ini. “Depok dapat penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), dengan lima kategori penghargaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, terang dia, Depok termasuk kota bebas buang air sembarangan (ODF).
“IPLT ini digunakan sebagai jasa septictank. Pengolahan limbahnya bersama Provinsi Bali sudah menggunakan mesin teknologi modern, dinilai progresnya cukup baik oleh Bappenas,” beber dia.
Sementara itu, Regional Director Indonesia FSMA, Budi Darmawan menuturkan, FSMA sudah mendatangi empat kota terbaik dalam pengolaan lumpur tinja dan sanitasi di Indonesia yaitu Jakarta, Depok, Bekasi dan Solo.
“Depok sudah mampu di posisi mumpuni,” singkatnya. (rd/mg6)
Jurnalis : Melania Andrea
Editor : Junior Williandro
