Minggu, 21 Desember 2025

Selesai Ditata, TPA Cipayung Depok Antisipasi Banjir dan Longsor

- Jumat, 6 Januari 2023 | 22:32 WIB
TATA : Penampakan TPA Cipayung, Kecamatan Cipayung saat dilakukan penataan, Kamis (5/1). GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK
TATA : Penampakan TPA Cipayung, Kecamatan Cipayung saat dilakukan penataan, Kamis (5/1). GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM, DEPOK - Setelah sempat ditutup, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Kecamatan Cipayung kembali beroperasi seperti biasa. Hal itu dikarenakan proses penataan kolam sampah yang baru saja diperbaiki.


Kepala UPT TPA Cipayung, Ardan Kurniawan mengatakan, satu-satunya gunung sampah itu sudah dapat menerima pembuangan sampah kembali. Setelah sempat ditutup, beberapa waktu lalu.


"TPA Cipayung sudah dibuka dan kembali beroperasional," ungkap dia kepada Radar Depok, Jumat (6/1).


Menurut Ardan, penutupan itu dilakukan karena sedang ada perbaikan kolam penampungan sampah yang baru saja selesai ditata.


penataan untuk pembuangan berjalan lancar. Untuk hari ini aja, besok sudah bisa operasional kembali,” kata dia, Kamis (5/1).


TPA tersebut, sebut dia, terdapat dua kolam penampungan atau landfil yang masih berfungsi yaitu kolam A dan B. Sementara, kolam C sudah lama ditutup karena terlalu dekat dengan pemukiman warga.


Yang dirapihkan hari ini adalah landfil B yang posisinya dekat jembatan timbang,” terang Ardan.


Menurut Ardan, penutupan itu dilakukan agar penataan dapat berjalan lebih maksimal. Jika tetap dibuka saat dilakukan penataan, bisa berdampak pada arus lalulintas truk pengangkutan.


Penataannya kita rapihkan sampah yang melebar ke jalanan, untuk dinaikkan keatas supaya lalulintas lancar,” beber dia.


Setiap harinya, kata Ardan, sampah yang masuk ke TPA Cipayung mencapai 900-950 ton. Sampah dari sumber diangkut menggunakan sembilan alat berat milik Pemerintah Kota Depok.


Bahkan, kondisi TPA Cipayung memang sudah melebihi kapasitas. Sehingga harapannya, sampah dari Depok bisa ditampung di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo, Kabupaten Bogor.


Harapan yang realistis itu Nambo, karena sudah siap. Tapi kendala dimana kurang paham karena kewenanangn di provinsi,” tutup Ardan. (ger)


Jurnalis : Gerard Soeharly


Editor : Junior Williandro

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X