RADARDEPOK.COM, DEPOK - Angka Inflasi di Kota Depok kian meningkat. Kondisi ini merupakan perbandingan Year To Date (YTD) dari Bulan November dan Desember 2022.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok, Mufti Swaghara mengatakan, inflasi atau kenaikan harga mencapai 6,06 persen terhitung periode Desember 2022. Jika dibandingkan dengan Bulan November 2022 yang hanya sebesar 5,71 persen.
"Tingkat inflasi month to month (MTM) Desember 2022 sebesar 0,32 persen dan tingkat inflasi year to date Desember 2022 sebesar 6,06 persen," kata dia kepada Radar Depok, Minggu (8/1).
Menurut Mufti, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Rinciannya, beber dia, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,42 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,44 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 6,16 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,47 persen. Kelompok kesehatan sebesar 4,39 persen.
Selanjutnya, kelompok transportasi sebesar 10,29 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,73 persen. Kelompok pendidikan sebesar 5,61 persen serta kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 2,74 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,87 persen.
"Sementara kelompok yang pengeluaran yang mengalami deflasi, yakni Kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,45 persen," ujar dia.
Sebelumnya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Satgas Ketahanan Pangan Kota Depok melakukan monitoring ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga komoditas bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dalam kesempatan itu, Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono menyebutkan, hasil monitoring ada beberapa komoditas bahan pokok yang mengalami kenaikan harga sekitar 10 hingga 15 persen yakni kategori bahan pokok basah, seperti ikan dan ayam.
"Untuk sembako harga relatif stabil, meski ada sedikit yang naik beras dan minyak goreng. Mudah-mudahan harga tetap stabil stok barang tersedia," ungkap dia kepada wartawan.
Sebagai antisipasi melejitnya inflasi, kata Imam, TPID Kota Depok mengajak masyarakat untuk bijak dalam berbelanja. Selain itu, membuat lahan pertanian sederhana di pekarangan rumah untuk mendukung ketahanan pangan.
"Kami juga rutin melaksanakan pasar murah dan pemantau harga di pasar tradisional, termasuk melihat stok barang," ajak dia.
Bahkan, dia meminta, pedagang di pasar tradisonal untuk tidak sembarangan dalam menaikan harga bahan pokok.
"Kebutuhan masyarakat jelang Nataru sangat tinggi, oleh karena itu saya imbau pedagang tidak menaikkan harga hingga tinggi," ujar Imam. (ger)