Plastik mendominasi jenis sampah di masyarakat, mulai dari kantong plastik, gelas plastik, sedotan plastik, dan lainnya. Barang-barang plastik dapat terurai di tanah 1000 tahun lamanya, dengan kantong plastik 10 hingga 1000 tahun dan botol plastik dapat terurai di alam sekitar 450 tahun. Untuk itu, plastik merupakan sampah yang paling lama terurai di dunia.
Laporan : Ashley Angelina Kaesang
RADARDEPOK.COM, Kucuran keringat membasahi tubuh pria dengan kaus lengan buntung berwarna putih. Suwoto namanya. Di bawah teriknya sinar matahari yang membakar kulit, Suwoto sibuk menjemur tumpukan biji-biji limbah plastik di tanah lapang.
Di Depok siang itu, waktu menunjukkan pukul 11:03 WIB. Pria asal Cepu, Jawa Tengah itu mulai berbincang soal proses pengolahan limbah plastik ini menjadi tutup botol baru sambil bulir-bulir keringat bercucuran di wajahnya. Pengolahan limbah plastik ini telah berdiri sejak 2020 lalu. Namun, pusatnya yang terletak di Tangki, Kali Baru sudah ada sejak 2006.
“Gowek giling saja limbah-limbahnya sekarang, mumpung mataharinya lagi ada, “ ujar Suwoto kepada salah satu pegawai lain.
“Iya mas, ini saya lagi pisah-pisahin dulu sampahnya,” saut Gowek sambil mensortir limbah plastik ke dalam tiga ember berbeda.
“dipercepat gerakannya. Soalnya kalau ke-sorean takut hujan,” tambah Suwoto sambil mengelap keringat di dahinya.
“Siap mas,” balas pria asal Cilacap itu.
Limbah-limbah plastik tersebut akan digiling menggunakan mesin yang terbuat dari besi dan saringan 14,usai di kategorikan sesuai jenis sampahnya. Lalu, Limbah yang telah digiling itu akan di cuci menggunakan air garam untuk menghilangkan kotoran yang menempel.
Setelah di cuci dengan air garam, biji-biji limbah itu akan kembali dicuci menggunakan air tawar sebanyak dua kali. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan lengket usai dicuci dengan air garam. “Sekali mencuci itu bisa pakai garam kira-kira dua kwintal. Atau cara mengeceknya itu pakai korek api, kalau dia mengambang berarti garamnya sudah cukup,” jelas Suwoto sambil sesekali mengelap kerungat di dahinya.
Proses selanjutnya, biji plastik yang sudah bersih akan dijemur sampai benar-benar kering dan berubah warna menjadi putih. Sebelum akhirnya dikirim ke pengolahan di pusat untuk di sulap menjadi tutup botol baru.
Limbah sampah plastik tersebut didapat lewat lapak-lapak kecil hasil pengepul dari pemulung. Biasanya, satu lapak bisa mengirim limbah sebanyak satu hingga dua mobil pick up, dengan kirsaran 15 kilo hingga satu ton. “Kami ambil ke lapak-lapak kecil itu dulu, hitungannya kami ini pihak ketiga. Barangnya juga sudah di sortir dari sana, kami butuhnya limbah apa saja,” pungkas dia.
Sampah yang dipakai untuk didaur ulang, seperti tutup botol air mineral, tutup galon dan paralon bekas saja. Sedangkan, sampah yang berukuran lebih besar, seperti bekas kulkas, motor dan televisi akan melakukan proses pengolahan di pusat.
Parahnya, limbah-limbah tersebut merupakan sampah yang dihasilkan masyarakat Depok saja. Untuk itu, dalam sekali jemur, bisa sampai satu ton perharinya.