MEMBANGGAKAN : Aries Susanti Rahayu memecahkan rekor dunia usai mencatatkan waktu 6,995 detik pada Kejuaraan IFSC World Cup di Xiamen, China, Sabtu (19/10). FOTO : FPTI FOR RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM - Bendera Indonesia kembali terbentang bebas di dunia internasional. Atlet panjat tebing putri Indonesia, Aries Susanti Rahayu, memecahkan rekor dunia usai mencatatkan waktu 6,995 detik pada Kejuaraan International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup di Xiamen, China, Sabtu (19/10).
Torehan impresif di nomor woman speed itu membuat Aries mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang Yiling Song dengan waktu 7,101 detik. Aries berhak meraih medali emas di ajang ini.
Seusai memecahkan rekor, spiderwoman Indonesia inmi tak bisa menutupi kegembiraannya. Atlet panjat tebing asal Grobogan, Jawa Tengah itu senang karena mimpinya berhasil diwujudkan.
"Saya bersyukur kepada Allah atas prestasi ini. Saya senang sekali akhirnya bisa pecah rekor. Ini yang saya impikan. Saya persembahkan prestasi ini untuk Indonesia," kata dia dalam keterangannya di laman FPTI.
Keberhasilan memecahkan rekor dunia melengkapi gemilang prestasi Aries sejak 2017. Perempuan berusia 24 itu berhasil meraih medali emas dari nomor speed relay women saat berlangsungnya Asian Championship tahun 2017.
Setahun berselang, Aries kembali meraih medali emas di ajang Asian Games. Dua emas berhasil dipersembahkan Aries untuk Indonesia dari nomor speed women dan speed relay women.
Sukses Aries saat ini ditengarai karena kerja keras sejak masih belia. Aries memang sudah akrab dengan dunia olahraga sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Aries sempat menekuni olahraga atletik di SMP Negeri 1 Grobogan. Tak lama, kecintaannya pada olahraga panjat tebing muncul ketika menonton kejuaraan tersebut di layar televisi. Sejak usia 12 tahun Aries pun sudah membulatkan tekad ingin jadi atlet panjat tebing.
Komitmen dan ketekunan Aries berbuah kepercayaan dari sang pelatih untuk mengikuti kejuaraan tingkat nasional pada 2008. Aries berhasil naik ke podium dengan meraih perak. Sebut pertama Aries di level internasional terjadi di kejuaraan Asian Continental Championship di Teheran, Iran, tahun 2017. Turun di nomor speed women, Aries meraih medali perunggu.
Dalam waktu relatif singkat, Aries pun berhasil medali emas di kejuaraan Asia, Asian Games, dan kini memecahkan rekor dunia di nomor speed women.
Rekor yang dipecahkan seiring dengan judul film yang pernah diperankan Aries : 6,9 Detik.
Film ini disutradarai oleh Lola Amaria. Di '6,9 Detik', Aries Susanti beradu akting dengan Ariyo Wahab. Filmnya sudah tayang akhir September 2019.
Tentu saja itu membuat bangga ayahanda Aries Susanti, S Sanjaya. Putri bungsu pasangan S Sanjaya (56) dan Maryati (49), ini membuat sang ayah terharu. "Ya ngoten (ya begitu). Senang, terharu bisa main film 6,9 Detik," kata Sanjaya.
Sanjaya yang dihubungi tengah berada di Solo, mengaku, di film tersebut, sebagian besar kisah anaknya tervisualisasikan. "Ya, ada sebagia besar (kisah nyata Aries)," imbuh dia.
"Mbak Lola yang menyutradarai. Judulnya 6,9 Detik memang bagus. Katanya 6,9 Detik itu lebih bagus daripada 7 detik," ungkapnya.
Tidak heran jika salah satu lokasi syuting film juga dilakukan di kampung halamannya, di Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan. Sanjaya menuturkan, lokasi pengambilan gambar film itu dilakukan di rumah kakeknya yang bersebelahan dengan rumah Aries.
"Syutingnya juga di Taruman (Grobogan). Di rumah kakek, Mbah Wadimin. Rumahnya di sebelah rumah saya," beber Sanjaya.
Dalam film '6,9 Detik' diceritakan sosok Aries Susanti Rahayu adalah atlet panjat tebing Indonesia dengan segudang prestasi. Namun, perjuangannya untuk meraih gelar bergengsi itu tak mudah.
Aries perempuan asal Grobogan itu terlahir dari keluarga yang sederhana. Ia mempunyai seorang ibu yang bekerja sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita), yang pulangnya bisa minimal dua tahun sekali. Ayahnya mencari nafkah di toko material yang dikelola keluarganya.
Di '6,9 Detik' bakal memvisualisasikan tiga fase hidup seorang Aries Susanti. Waktu kecil ia selalu pecicilan dan suka manjat pohon. Sampai ketika SMP (Sekolah Menengah Pertama) ingin menjadi seorang atlet. Aries Susanti didapuk jadi bintang utamanya juga dalam film tersebut. (fpti/rd)
Jurnalis : Fahmi Akbar (IG : @akbar.fahmi.71)
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Rabu, 17 Desember 2025 | 11:54 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB
Senin, 24 November 2025 | 17:10 WIB
Senin, 24 November 2025 | 12:52 WIB
Rabu, 19 November 2025 | 13:58 WIB
Jumat, 14 November 2025 | 19:34 WIB
Minggu, 9 November 2025 | 12:30 WIB
Kamis, 6 November 2025 | 20:02 WIB
Rabu, 5 November 2025 | 21:13 WIB
Senin, 27 Oktober 2025 | 13:30 WIB
Minggu, 26 Oktober 2025 | 00:51 WIB
Jumat, 24 Oktober 2025 | 12:51 WIB
Kamis, 23 Oktober 2025 | 20:59 WIB
Senin, 6 Oktober 2025 | 11:37 WIB
Senin, 6 Oktober 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 3 Oktober 2025 | 14:51 WIB
Minggu, 28 September 2025 | 19:01 WIB
Senin, 22 September 2025 | 21:59 WIB
Kamis, 18 September 2025 | 13:02 WIB
Senin, 15 September 2025 | 10:41 WIB