OLAHRAGA : Anggota Dojo Palem berfoto bersama di tengah-tengah latihan dengan pelatih sekaligus pemilik dari Dojo Palem di Jalan Palem, Kecamatan Beji, Kota Depok. FOTO : HARUM WIGARINGTYAS P / RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Dojo Palem, sebuah tempat latihan karate yang telah berdiri sejak tahun 1987 masih eksis hingga kini. Pertama kali Dojo Palem ini berdiri, latihan tidak dipungut biaya, tetapi  lebih mengutamakan komitmen. Selain itu, Dojo Palem mendidik anak-anak usia dini, SD hingga Kuliah. “Kami persiapkan atlet karate dari segala usia, bahkan sejak dini,” ujar Pemilik sekaligus Pelatih Dojo Palem, Waller Siahaan kepada Radar Depok. Waller menuturkan, awalnya lahan tempat Dojo Palem ini berdiri merupakan sebuah perkebunan yang luas luas hingga lapangan bulu tangkis. Tadinya ingin dijadikan kost-kostan karena letaknya tidak jauh dari kampus Universitas Indonesia. Namun karena memang hobi dan juga menjadi atlet karate maka dijadikanlah sebagai tempat berlatih untuk para atlet. “Saya dengan istri memang atlet karate nasional bagian petarung,” beber Waller. Waller melanjutkan, adapun komitmen yang dimaksud untuk para atlet disini yaitu komitmen menjadi atlet professional dan siap berlatih setiap hari mulai dari pukul 16:00 hingga 18:00 WIB. Selain itu, untuk atlet yang sudah bertanding dan menjadi juara biasanya hasil dari peraihan di kejuaraan misalnya ada uang tunai maka dibagi rata antara pelatih dengan atlet tersebut, sedangkan untuk atlet yang belum menjadi juara belum dikenakan biaya. Waller menambahkan, uang yang diperoleh dari hasil juara dipergunakan untuk memperbaiki tempat latihan dan melengkapi peralatan latihan secara bertahap. Ia mengaku hampir 80 persen tempat latihan Dojo Palem ini merupakan hasil dari bertanding para atlet. Event-event yang biasa diikuti oleh para atlet dari Dojo Palem adalah Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Pekan Olahraga Pelajar tingkat Daerah (Popda), Pekan Olahraga Daerah (Porda), dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). Selain itu, ia mengaku jika Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) juga turut membantu dana ketika atlet akan menghadapi lawan, berupa uang pendaftaran. Namun tidak selamanya hal tersebut berjalan mulus. Jika tidak adanya uang iuran ternyata menimbulkan kecemburuan para pelatih olahraga karate yang lain dan juga orangtua. Untuk meredam hal tersebut, Waller dan tim akan mengadakan iuran dan uang pendaftaran yang rencananya akan berlaku pada Januari 2020. “Jadwal latihan tetap sama, hanya untuk iuran perbulan muncul menjadi Rp100 ribu untuk semua kategori umur. Latihan setiap 2 jam dalam sekali pertemuan, jika ingin menambah jam latihan menjadi 4 jam sekaligus menambah hari, maka dikenakan biaya tambahan sebesar Rp100 ribu lagi,” terangnya. Latihan yang saat ini diterapkan yaitu untuk usia 7-11 tahun setiap Selasa dan Kamis pukul 16:00 hingga 18:00 WIB, untuk usia 12-15 tahun setiap Senin dan Rabu dengan waktu yang sama, dan untuk khusus petarung pada Jum’at pukul 16:00 – 20:00 WIB. Ada hal yang unik yang terdapat di Dojo Palem ini yaitu dipersiapkan mess untuk persiapan pertandingan jika sudah memasuki waktu dekat. Anak-anak akan menginap di mess yang memang berdekatan dengan tempat latihan agar fokus dan tidak terlambat karena rumah para atlet cukup berjauhan. Disini orangtua penting untuk melihat potensi anak dan mendukung untuk mengembangkannya. Pihaknya mengajarkan dan menerapkan filosofi 5 karate, yaitu sanggup memelihara kepribadian, sanggup patuh pada kejujuran, sanggup mempertinggi prestasi, sanggup menjaga sopan santun, dan sanggup menguasai diri. “Target terdekat dari olahraga karate di Dojo Palem adalah untuk menang di Porda dan Popda yang rencananya akan diselenggarakan di 2022,” tandasnya. (rd)   Jurnalis : Harum Wigaringtyas Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)