RADARDEPOK.COM, DEPOK - Meski tanpa sponsor, gelaran Turnamen Sepakbola Nasional (TSN) Tahun 2022 yang berlangsung di Lapangan 328 Kostrad, Kecamatan Cilodong berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun. Turnamen yang mempertemukan 10 Sekolah Sepakbola (SSB) se-Indonesia itu diikuti tiga kategori : U-11, U-13 dan U-15.
Penggagas TSN 2022, Supartono mengatakan, turnamen tersebut berjalan sukses meskipun tidak ada sponsor dari pihak manapun. Berbeda dengan gelaran TSN sebelumnya yang berwujud Festival Sepak Bola antar Provinsi.
"Alhamdulilah, TSN 2022 yang digelar pada hari ini berjalan persis dengan skenario dan sesuai jadwal serta tepat waktu, tahun ini tidak ada yang mendukung makanya untuk menggelar turnamen ini berjalan tanpa sponsor,” sebutnya kepada Radar Depok, Senin (28/3).
Tono-sapaan akrabnya-menjelaskan, sumber dana untuk pagelaran TSN Tahun 2022 adalah iuran dari setiap SSB yang mengikuti turnamen tersebut. Dari keseluruhan ada yang membayarkan iuaran secara penuh, pemberian diskon dan subsidi.
“Dalam TSN 2022 ini sponsornya adalah para anak-anak SSB dan orang tuanya yang telah mengeluarkan ongkos sendiri untuk mengikuti turnamen pada hari ini,” ujarnya.
Lebih dalam, pengamat sepak bola dan pendidikan nasional itu mengungkapkan, tidak salah memilih sepuluh SSB yang mewakil provinsi masing-masing. Sebab, turnamen sepakbola nasional pertama di Indonesia itu diyakini mampu menyumbangkan atlet terbaik untuk dunia sepak bola di tanah air.
“Sayangkan kalau tidak saya manfaatkan. Sebab, belum ada penghargaan bagi para pejuang sepak bola akar rumput. Karenanya, tiket itu saya manfaatkan dalam TSN 2022 ini. Penghargaan ini, adalah yang pertama di Indonesia,” papar Tono.
Menariknya, beber Tono, ada tiga SSB perwakilan provinsi yang berhalangan hadir dalam kesempatan langka itu akibat, adanya kendala teknis. Ketiganya adalah SSB Gajah Putih (Lampung), SSB Telkom Balikpapan (Kalimantan Timur), dan SSB Asyifa (Bali).
“Mereka sangat berharap hadir namun, ada kendala teknis mereka jadi tidak bisa hadir. Sebetulnya, mereka berharap ditunda setelah lebaran tetapi peserta lain maunya tetap dilaksanakan dan ternyata dengan tidak hadirnya mereka mengurangi budget dan jadi kita mengalir saja,” terangnya.
Untuk itu, dia mengharapkan, TSN dapat menjadi ajang silaturahmi antar SSB se Indonesia sekaligus memberikan penghargaan terhadap kepada para pejuang sepakbola di akar rumput tersebut.
“Selain untuk silaturahmi, kia juga memberikan penghargaan kepada pejuang sepak bola di akar rumput,” tutup Tono.
Untuk diketahui, sepuluh SSB yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia yaitu SSB Sukmajaya (Tuan Rumah), SSB T-Eleven (DKI Jakarta), SSB Salfas Soccer (Banten), SSB Bogor City (Jawa Barat), Diklat Merden (Jawa Tengah), SMPN 1 Singosari Malang (Jawa Timur), SSB Private Coach Tata (Sumatera Utara), SSB Gajah Putih (Lampung), SSB Telkom Balikpapan (Kalimantan Timur), dan SSB Asyifa (Bali). (rd/ger)
Jurnalis : Gerard Soeharly
Editor : Junior Williandro