KONDUSIF: Hari kedua simulasi UNBK di SMP Harjamukti dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, Selasa (28/2), berlangsung lancar. Foto: Indah/Radar DepokRADAR DEPOK.COM – Sempat terjadi kendala saat pelaksanaan simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di hari pertama dengan mata pelajaran (mapel) matematika, pada hari kedua dengan mapel Bahasa Inggris di SMP Harjamukti berlangsung lancar.
“Kemarin (Senin, 27/2) sempat ada kendala. Kita juga sempat panik ya kirain sekolah kita saja yang bermasalah. Tapi sekolah lain juga berkendala. Tapi hari ini lancar (kemarin, red). Saat kita buka server pusat jam 07:30 sudah online,” kata salah satu proktor SMP Harjamukti, Rossy Dwi Prihatine, ditemui di kantornya Jalan Dongkal No.8 Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos.
Sebelum simulasi dimulai, beberapa proktor dan teknisi sempat mengingatkan kepada siswa kelas IX agar berhati-hati dalam pengetikan username.
“Sebelum memulai simulasi, tadi pagi sekitar jam 07:00 WIB kita adakan briefing kepada siswa kelas IX. Mengingatkan mereka agar mengetik username dengan benar. Mana yang harus huruf besar, lalu pakai tanda bintang. Kalau tidak ya tidak akan muncul tulisan 'mulai ujian'. Satu lagi, kartu ujiannya jangan lupa dibawa,” kata Rossy.
Proktor SMP Harjamukti lainnya, Nugraha Sofian memiliki kekha watiran terkait proktor UNBK.
“Banyak proktor yang masih blank. Saya belajar sampai jam 1 malam sama teman yang lain. Saya sampai harus tempel kertas tulisan di tembok agar saya tidak lupa langkah-langkahnya,” ujar Nugraha.
Kurangnya pelatihan khusus dari Dinas Pendidikan, membuat Nugraha kesulitan mempelajari langkah-langkah dalam mengoperasikan aplikasi.
“Kalau Departemen Agama itu ada pelatihannya untuk proktor. Kita dapat wawasan itu dari sekolah lain yang sudah pernah UNBK tahun lalu,” tuturnya.
Ia berharap adanya praktek langsung atau pelatihan khusus untuk proktor UNBK, tak hanya sosialisasi semata.
“Saran untuk Dinas Pendidikan Kota Depok harus ada pelatihan khusus dulu. Setelah sosialisasi diusahakan adanya praktek langsung untuk proktor-proktor sekolah agar semua paham,” pungkas Nugraha. (cr1)