pendidikan

Mahasiswa UI Dapat Edukasi Fintech

Kamis, 16 Maret 2017 | 08:21 WIB
  AKRAB: Wakil Presiden Direktur BCA, Armand W. Hartono ditemani Wakil Rektor UI Bidang SDM, Pengembangan, dan Kerjasama, Hamid Chalid, selepas membuka 'Seminar Edukasi Fiontech Indonesia' di Balairung UI, kemarin. Foto:Indah/Radar Depok RADAR DEPOK.COM  600 mahasiswa Universitas Indonesia (UI), termasuk bagi para alumnus, mendapat pembekalan soal financial technology (fintech), kemarin. Hal itu dituangkan ke dalam seminar yang digagas oleh BCA di Balairung UI. Wakil Rektor UI Bidang SDM, Pengembangan, dan Kerjasama, Hamid Chalid, menuturkan, potensi indsutri fintech di Indonesia sangatlah potensial. Terlebih nanti saat pada 2020-2030, ketika Indonesia mendapat bonus demografi. “Perputaran fintech di Indonesia, berdasarkan data yang saya pegang menyentuh nilai yang sangat besar,” ungkapnya. Karenanya, kata dia, fintech merupakan industri yang mau tidak mau mesti terlibat. UI sendiri sebetulnya sudah memiliki peran disana. “Kami menyediakan fasilitas di direktorat untuk mengembangkan potensi mahasiswa,” tambahnya. Lebih lanjut, dirinya pun memberi contoh dua orang mahasiswa UI yang sudah berjaya dalam dunia fintech. Mereka ialah Alfatih Timur yang menjadi Founder kitabisa.com. Adalagi Andreas Sanjaya, CEO Igrow. Usahanya bidang pengembangan petani lokal. “Tentunya kami mendorong agar mahasiswa dapat mengembangan temuan-temuan baru,” tukasnya. Di tempat sama, Wakil Presiden Direktur BCA, Armand W. Hartono, mengatakan, dunia usaha di Indonesia tidak akan dapat mengelak dari perkembangan pesat era digitalisasi. Peran inovasi teknologi dalam memberi solusi bagi dunia usaha, selain sangat penting dalam upaya memberi nilai tambah bagi masyarakat. Tapi juga dapat menumbuhkan profesi dan karir baru yang menjanjikan. Seperti, tambahnya, developer dan perusahaan start up berbasis aplikasi teknologi. “Kami di BCA, sangat mendukung inovasi teknologi dalam berbagai rangklaian kegiatan dan diskusi. Serta aktif menggunakan berbagai inovasi teknologi terbaru yang aman dan nyaman untuk mendukung komitmen memberi pelayanan prima,” tegas dia. Sementara itu, Executive Vice President CSR BCA, Inge Setiawati, menambahkan, adapun seminar tentang fintech dilandasi bahwa untuk generasi sekarang dan mendatang, teknologi sangat memainkan peran penting. Kata dia, demikian pula dalam dunia perbankan. Karenanya di BCA, pihaknya sudah memiliki sejumlah program guna memudahkan nasabah. “Saya dalam dunia perbankan, perannya dalam sistem pembayaran. Pakai teknologi,” ungkapnya. Adapun alasan menyentuh kalangan mahasiswa, ujarnya, lantaran mahasiswa masih memiliki jalan panjang menuju cita-cita. “Anak-anak ini tahu tidak terlepas hubungan mereka dengan teknologi. Tak terkecuali sistem pembayaran dengan teknologi,” beber dia. BCA sendiri sudah sejak dulu mendukung upaya perkembangan fintech di Indonesia. Contohnya dengan mengembangkan Program Pendidikan Teknologi Informasi (PPTI). Adapun teknisnya, PPTI menyaring para lulusan SMA/SMK untuk belajar teknologi informasi selama dua tahun. “Kami pakai sistem penyaringan juga. Sekolahnya tidak bayar. Malahan kami beri uang saku,” beber dia. Setelah lulus, para murid tidak akan dilakukan ikatan dinas. Artinya bebas memilih lokasi kerja berdasarkan minat. “Jika ada lowongan di BCA, kami akan menerima pula. Itu bagian dari CSR kami. Kami di dunia pendidikan sudah sejak lama bekerjasama dengan 16 perguruan tinggi di Indonesia,” pungkas Inge. (cr1)

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB