SANI/RADAR DEPOK TERTIB: Siswa kelas XI IPA 3 SMAN 1 Depok saat melaksanakan USBK di ruang kelas, Jumat (23/3).DEPOK – Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) mulai dilakukan di seluruh SMA/SMK/Sederajat di Kota Depok.
Namun, berbeda dengan SMAN 1 Depok, sekolah tersebut melaksanakan Ujian Sekolah Berstandar Komputer (USBK) 2018 yang dimulai sejak Senin (19/3) hingga Selasa (27/3).
Ditemui Radar Depok, Kepala SMAN 1 Depok, Supyana mengemukakan, ini merupakan tahun kedua sekolahnya melaksanakan USBN dengan komputer. Namun, tidak mengalami kesulitan, lantara sudah terbiasa dengan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
“Tahun pertama belum sempurna, karena sistem belum memadai. Karena rintisan dari provinsi juga untuk USBK, makanya kita coba lagi. Alhamdulillah lancar,” kata Supyana, ditemui di sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Nusantara, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoranmas.
Menurut Supyana, pelaksanaan USBK memiliki banyak manfaat, salah satunya mengurangi pengadaan jumlah kertas. Karena, alat ujian yang digunakan adalah komputer, yakni alat yang dapat dipakai secara terus-menerus dan relatif lama.
“Kalau kertas sudah menumpuk, biayanya juga meningkat tiap tahunnya. Komputer, berat di awalnya saja harus membeli dengan jumlah banyak, tapi dapat menekan pengeluaran (anggaran) tiap tahunnya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Supyana, dengan komputer, efektivitas dan efisiensi proses evaluasi belajar lebih baik, serta meminimalisasi kecenderungan siswa untuk berbagi jawaban. Karena masingh-masing siswa akan menghadapi varian soal yang berbeda.
“Cara ini juga dapat mengantisipasi kecurangan yang dilakukan oleh siswa,” lanjutnya.
USBK di SMAN 1 Depok diikuti sebanyak 360 siswa. Pelaksanaan ujian dibagi ke dalam satu sesi dengan menggunakan seluruh kelas yang ada di sekolah tersebut.
Supyana menerangkan, pelaksanaan ujian dengan berstandar komputer juga akan diterapkan pada Penilaian Akhir Semester (PAS) untuk kelas X Dan XI.
“Alat (komputer) dan jaringan sudah lengkap, jadi kita harus coba juga ke mereka (kelas X dan XI). Ditambah manfaat yang dialami juga banyak sekali,” tutup Supyana. (cr3)