SANI/RADAR DEPOK PELATIHAN: Puluhan peserta yang terdiri dari Pendidik dan Tenaga Kependidikan jenjang SMP mengikuti pelatihan pengajaran ramah anak berbasis elektronik di SMP Negeri 7 Depok.DEPOK – Sebanyak 75 Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) jenjang SMP mendapatkan pelatihan lanjutan penerapan pengajaran ramah anak berbasis elektronik. Dalam kegiatan itu, peserta belajar menggunakan aplikasi Rumah Belajar, yang di selenggarakan oleh Pusat Teknologi Komunikasi (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kepala Seksi Pembinaan SMP Bidang Pendidikan Dasar (Pendas) Dinas Pendidikan Kota Depok, Diah Khaerani mengatakan, para peserta terdiri dari 54 guru Mata Pelajaran Ujian Nasional dan 21 operator yang mewakili masing-masing sekolah di 11 kecamatan.
“Kita merencanakan agar proses pendidikan berbasis aplikasi Rumah Belajar, dapat dimulai di tahun ajaran mendatang. Karena itu, para peserta ini menjadi pilot project, penerapan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang disesuaikan dengan tiga modalitas belajar murid, yaitu auditori, visual, dan kinestetik,” kata Diah kepada Radar Depok.Diah menjelaskan, di aplikasi tersebut ada satu fitur bernama Kelas Maya. Di sana guru dapat membuat kelas sendiri berdasarkan tiga modalitas belajar secara online. Di kelas tersebut, para murid mendapatkan nomor internet protocol (IP) masing-masing dan bisa mengikuti pembelajaran berdasarkan potensinya.
“Sementara untuk operator, kita ajarkan tentang cara mengoperasionalkan dan menginstal perangkat ini di masing-masing sekolah,” jelasnya saat ada di lokasi acarai di SMP Negeri 7 Depok, Jalan Radar Auri, Kelurahan Cisalak, Kecamatan Cimanggis.
Dalam pelatihan tersebut, selain mendapatkan materi tentang aplikasi Rumah Belajar, para guru juga langsung mencoba sendiri cara memasukkan materi dan soal-soal ujian. Termasuk, mengujicobakannya dengan peserta lain berdasarkan matpel.
“Dengan demikian, mereka bisa langsung tahu letak kekurangan materi-materinya itu. Ke depan, saya akan memonitoring pelaksanaan KBM berbasis aplikasi ini di setiap sekolah,” tutup Diah. (san)