RADARDEPOK.COM, DEPOK - Terungkapnya aksi pelajar di sekitar gedung DPR-RI pada Rabu (25/9) diawali dari pesan berantai di media sosial, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kota Depok, Syafruddin Qomar mengajak siswa untuk lebih cerdas dalam menerima dan menyebarkan informasi.
"Pelajar yang ikut aksi ke depan gedung DPR-RI, ternyata mereka tidak tahu alasan dan tujuannya. Mereka hanya ikut-ikutan, tidak tahu apa itu RUU KUHP," ucapnya kepada Radar Depok.
Syafruddin menuturkan, sebagai pelajar yang merupakan orang terdidik, harus bisa mencermati isu dan informasi yang beredar. Caranya, dengan mencari tahu dahulu kebenarannya, atau akan menjadi korban informasi hoaks dengan melakukan hal yang tidak baik.
"Sekarang ini, informasi bisa tersebar luas tanpa batas. Orang-orang bisa membuat informasi dan juga bisa menyebarkannya. Jadi, sekarang harus cerdas dalam berinternet," tuturnya.
Syafruddin juga menjelaskan, jika ada pelajar Kota Depok yang ternyata kedapatan ikut dalam aksi di sekitaran gedung DPR-RI tersebut, sanksinya diserahkan lagi pada kebijakan sekolah. Intinya, jangan sampai ada pelajar yang dikeluarkan, tetapi lebih baiknya dilakukan pembinaan.
"Tentunya dengan melibatkan orang tua juga dalam pembinaannya. Jadi, ada sinergitas antara piham sekolah dengan orang tua dalam mendidik dan membina anak," katanya.
Syafruddin juga menjelaskan, kedepannya MKKS SMK Kota Depok juga akan mengadakan gabungan pengurus OSIS antar SMK. Jadi, ada pertemanan lintas SMK, itu bisa menjadi wadah siswa untuk melakukan kegiatan positif dan pengembangan diri.
"Di Kota Depok ada 133 SMK dengan jumlah pelajarnya mencapai 43 ribu anak," terangnya. (rd)