pendidikan

Peran Ayah Sangat Utama Dalam Hidup Anak

Jumat, 11 Oktober 2019 | 09:03 WIB
Para orangtua siswa SD Khalifah berswafoto dengan Bendri Jaisurrahman usai mengikuti seminar parenting tentang ayah di aula sekolah, Jalan Krukut Raya, Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo. FOTO : SANI/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Sekitar puluhan orangtua siswa SD Khalifah mengikuti seminar parenting. Menariknya tema yang diangkat pada seminar ini adalah tentang ayah, hadir sebagai pembicara yakni Bendri Jaisyurrahman. Penanggung  jawab seminar, Sulastri mengatakan, seminar parenting merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan sedikitnya empat kali dalam setahun. Tema tentang ayah dalam kegiatan ini sangat menarik untuk dibahas karena Ayah termasuk unsur utama dalam hidup anak. “Salah satu tujuannya selain sharing tentang pola asuh anak juga menjalin silaturahmi antara guru, orangtua dan sekolah,” kata Sulastri kepada Radar Depok, Kamis (10/9). Dia berharap melalui seminar parenting ini baik orangtua dan guru bertambah bekal ilmu tentang mendidik anak. “Dengan begitu siswa Khalifah mendapatkan pendidikan terbaik di sekolah, senang dan nyaman karena adanya sinergi yang baik antara orangtua dan sekolah,” harapnya. Di lokasi yang sama, Bendri Jaisyuirrahman menerangkan tentang penyimpangan anak yang kini marak terjadi di masyarakat. Sebagian besar pemberitaan yang ada adalah penyimpangan pada anak terjadi karena ulah ayahnya sendiri. “Anak memiliki hak terhadap ayah, kerena anak berhak mendapat ibu yang baik dan pelajaran dari kitab yang baik (Alquran). Seorang ayah juga dapat dikatakan ayah yang durhaka jika ia mengabaikan hak-hak anaknya,” jelasnya. Padahal dalam islam, lanjut Bendri, seorang ayah bertugas menjaga diri sendiri dan keluarganya dari api neraka. Sebab seorang laki-laki merupakan pemimpin, yang tentu akan dipertanggungjawabkan atas kepemimpinannya tersebut. Dia juga mengemukakan beberapa kerusakan psikologis yang diderita anak-anak yang tidak mengenal ayahnya. Contohnya rendahnya harga diri anak, bertingkah kekanak-kanakan, terlalu bergantung, kesulitan menetapkan identitas seksual, dan kesulitan dalam belajar. Sedangkan untuk anak perempuan, apabila tidak mengenal ayahnya akan kurang bisa mengambil keputusan. Serta setelah dewasa akan sulit menentukan pasangan yang tepat. "Setiap anak adalah istimewa. Kepayahan kita hari ini, kebahagiaan kita nanti tak lelah dalam mendidik, tak henti mendampingi bulir-bulir air mata dan peluh yang membasahi adalah wewangi surga yang menggiring kita ke dalam rumah-Nya,” pungkas Bendri. (rd)   Jurnalis : Nur Aprida Sani (IG : @apridasani) Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB