DISKUSI : Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kota Depok mengadakan kegiatan NGOPI Saung Peradaban Bang Beno, Parung Bingung, Pancoranmas, Depok Minggu (24/11). FOTO : CHRISTINE/RADAR DEPOKPimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kota Depok, Ngobrol Perkara Ikatan (Ngopi) dengan tema kajian tentang Culturally illiterate.Laporan : ChristineRADARDEPOK.COM - Pemantik diskusi edisi kali ini, Ketua Bidang Organisasi Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Pancoranmas dan pendiri Rumah Baca Nafisah Hafsah, Kakanda Eko Wardaya.
Kakanda Eko mengungkapkan, PD IPM Kota Depok untuk menjadi organisasi dikalangan pelajar yang serius dalam dunia literasi. Khususnya, dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang diamanatkan Milad Muhammadiyah ke-107.
“Muhammadiyah Kota Depok dapat mengembangkan peradaban dengan karya nyata yang monumental dalam kolaborasi kebahagiaan, demi wujudkan Depok berdaya", ujarnya di Saung Peradaban Bang Beno, Parung Bingung, Kecamatan Pancoranmas, Depok.
Fajri Syahiddinillah selaku Ketua Pelaksana Kegiatan Ngopi mengatakan, ini program kerja dari PD IPM yang hasilnya akan di tanfidzkan, dan dibagikan ke jajaran Ranting serta Cabang.
“Kegiatan ini bukan hanya sekedar meminum secangkir kopi saja, tapi jauh dari itu kegiatan ini sekaligus bagian dalam mencari ilmu dengan berdiskusi tentang isu-isu strategis di kalangan pelajar”, tutur Fajri.
Kegiatan ngopi kali ini, akan berkelanjutan setiap dua pekan sekali. Ini juga sebagai sarana upgrading pengurus IPM Kota Depok. Menurutnya, jihad literasi adalah bagian dari agenda aksi Pelajar Muhammadiyah Kota Depok. Demi mewujudkan pelajar yang berkemajuan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentu jihad literasi bukan hanya sebuah kegiatan baca dan tulis. Namun, jauh dari itu literasi adalah bagaimana dapat membaca permasalahan sosial. “Nantinya tidak cukup hanya memahami permasalahan dan potensi sosial. Tapi juga harus bertransformasi menjadi karya nyata,” bebernya.
Harapannya agar Pelajar Muhammmadiyah dapat mengamalkan semboyan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Yakni Nuun Walqolami Wamaa Yasthurun, artinya Nuun, demi pena dan apa yang dituliskan”, tambahnya.
Selanjutnya, Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiayah (PD IPM) Kota Depok, Shinyo berharap, kegiatan ini dapat memotivasi kawan-kawan pelajar di tingkatan cabang dan ranting, untuk sama-sama membangun budaya diskusi. Dan membaca di lingkunganya masing-masing. Juga memulai dari diri sendiri tentunya dengan tertib belajar.
“Di Era 4.0 menuju 5.0, minat baca orang Indonesia cukup sedikit. Padahal membaca adalah bagian dari identitas pelajar, maka harapanya mari sama-sama berkolaborasi, berkontribusi, dan berbagi untuk mewujudkan budaya membaca. Nuun Wali Qolami Wamaa Yasthurun”, tegas Ketua Umum IPM Depok tersebut. (rd)Jurnalis : ChristineEditor : Pebri Mulya