PELATIHAN : Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohamad Thamrin bersama dengan pendidik dan tenaga kependidikan SMPN 5 Depok. FOTO : PEBRI/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, BEJI – SMPN 5 Depok mengadakan Workshop penyusunan perangkat pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui blended learning. Dalam kegiatan tersebut, diputuskan untuk penerapan PJJ di SMPN 5 tiap harinya dibagi menjadi tiga sesi untuk tiap tingkat kelas.
Kepala SMPN 5 Depok, Ety Kuswandarini mengatakan, teknis pelaksanaan PJJ, dengan dibagi tiga sesi, maka siswa belajar dengan mekanisme PJJ durasinya tiga jam. Setelah itu dilanjutkan dengan siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru.
“Kegiatan workshop ini diikuti seluruh guru di SMPN 5 Depok, yang jumlahnya ada 42 orang. 32 guru PNS dan 10 honorer. Kegiatannya dilangsungkan selama tiga hari,” ucapnya kepada Radar Depok.
Ety menuturkan, pihaknya juga telah mendata siswa-siswa yang memiliki kendala dalam pelaksanaan PJJ, terutama tentang kelengkapan sarana penunjangnya. Siswa pun diperbolehkan untuk ke sekolah, tetapi untuk mengambil tugas dari guru yang bisa digunakan untuk beberapa hari kedepan untuk pembelajaran.
“Guru pun menyusun bahan ajar untuk memfasilitasi siswa yang menggunakan sistem diluar jaringan. Jadi, bisa mendapatkan video pembelajaran yang dibuat guru,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Mohamad Thamrin menjelaskan, Kota Depok sekarang ini sedang masuk di zona kuning. Kegiatan sekolah baru diperbolehkan tatap muka asalkan Kota Depok sudah masuk ke zona hijau. Tetapi, itupun dilakukannya secara bertahap sesuai dengan keputusan gugus tugas Covid-19.
“Kita pun tidak ingin membuat keputusan yang berubah-ubah. Jadi, untuk bisa membuat program yang matang di sekolah, maka PJJ pun dibuat selama semester 1, atau sampai bulan Desember 2020,” terangnya. (rd)Jurnalis/Editor : Pebri Mulya