PERSIAPAN : Persiapan FLS2N ini disambut antusias oleh guru dan siswa. Terlihat ada siswa yang sedang ikut lomba desain poster dengan kategori gambar bercerita. FOTO : YUNIAR/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Kota Depok saat ini sedang berlangsung dalam jaringan alias Daring di rumah masing-masing. Yang masuk dalam FLS2N ini di antaranya, festival kreativitas tari, musik tradisional, lomba gitar duet, menyanyi solo, dan desain poster. Kabid Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Kota Depok, Mulyadi menuturkan, peserta lomba nantinya harus mengirimkan video dalam format Mp4. Sedangkan batas pengumpulan video hingga 14 September 2020 pukul 24.00 wib. Kemudian lanjut Mulyadi, pengumuman sepuluh terbaik yaitu pada 15 September pukul 20.00 wib. Sedangkan batas pengiriman video babak final pada 16 September pukul 23.59 wib. Serta penilaian hingga pengumuman finalis pada 17 September pukul 12.00 wib. “Juri FLS2N bervariasi, ada seniman, creative designer, instruktur musik dan lain-lain. Mereka profesional sesuai kompetensinya,” ungkap Mulyadi kepada Radar Depok, Selasa (8/9). Sejumlah sekolah juga terlihat tidak kalah semangat dalam menyiapkan anak didiknya mengikuti FLS2N ini. Salah satunya SD Nasional Plus Tunas Iblam. Bahkan sekalipun pandemi covid-19, guru-guru disana juga antusias membimbing siswa-siswinya. Kepala SD Nasional Plus Tunas Iblam, Rani Ika Apriliyani menuturkan, ada 35 siswanya yang mengikuti lomba pendidikan yang terdiri dari berbagai macam cabang lomba. “Jadi tidak hanya FLS2N ini yang diikuti. OSN, O2SN, Pasanggiri, FI2N, dan Loketa juga kami ikuti,” tutur Rani. Ke depannya, Rani berharap Pemkot Depok sering menyelenggarakan lomba seperti FLS2N ini. Karena bisa menjadi sarana untuk siswa dapat mengapresiasi bakat dan minat mereka masing-masing. PERSIAPAN : Persiapan FLS2N ini disambut antusias oleh guru dan siswa. Terlihat ada siswa yang sedang ikut lomba desain poster dengan kategori gambar bercerita. FOTO : YUNIAR/RADAR DEPOK   “Mengingat setiap anak didik itu unik dan tentu punya daya kreasinya sendiri dalam mengekspresikan diri,” pungkasnya. (rd/cr1)   Jurnalis : Yuniar Editor : Pebri Mulya