pendidikan

Penulis Syair Lagu Genderang UI, M. Husseyn Umar : Tutup Usia, Namun Karya Ciptamu Tetap Berkobar

Kamis, 24 September 2020 | 09:53 WIB
KENANGAN : (kika) Alm Husseyn Umar bersama AG Sudibyo. FOTO : DOK. YUGO K ISAL – FASILKOM UI   Penulis syair lagu Genderang UI, M. Husseyn Umar menutup mata di usia 89 tahun pada Senin (21/9), di Jakarta. Alumni Fakultas Hukum UI ini lahir pada 21 Januari 1931. Laporan : M. Agung HR RADARDEPOK.COM - Para mahasiswa maupun alumni UI tentu mengetahui dan pernah menyanyikan lagu tersebut, karena Genderang UI merupakan Mars UI yang selalu dikumandangkan dan diperdengarkan dalam upacara penyambutan mahasiswa baru dan penglepasan wisudawan UI di Gedung Balairung UI, Kampus Depok. Segenap pimpinan Universitas Indonesia (UI), sivitas akademika, serta warga UI mengucapkan turut berduka cita atas kepergian M. Husseyn Umar. Ia merupakan advokat senior, penulis, dan penyair. Dalam suatu kesempatan ketika diwawancarai (Juli–September 2013), Husseyn Umar bercerita tentang minatnya pada sastra dan menulis, yang timbul saat duduk di bangku sekolah di Pangkal Pinang, Bangka. Husseyn terpesona pada puisi-puisi penyair Belanda angkatan 1880 atau yang populer di dunia sastra sebagai de tachtiger. Ia mengaku sangat beruntung karena di masanya dulu, sistem pengajaran mulai dari SD mewajibkan siswa banyak membaca dan menceritakannya kembali dalam bentuk tulisan. Kecintaannya akan menulis terus berlanjut hingga ke perguruan tinggi. Katanya, saat di bangku kuliah ia makin gencar menulis. Artikel dan tulisannya muncul di berbagai koran kampus, seperti Koran Mahasiswa terbitan UI. Husseyn juga aktif di organisasi Ikatan Wartawan Mahasiswa dan Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia. Setelah terjun ke masyarakat, Husseyn Umar tidak berhenti menulis. Ia tetap melanjutkan menulis, untuk menuangkan pemikirannya akan dunia peradilan dan hukum di Indonesia melalui buku-bukunya, dalam bentuk puisi maupun prosa. KENANGAN : (kika) Alm Husseyn Umar bersama AG Sudibyo. FOTO : DOK. YUGO K ISAL – FASILKOM UI   Salah seorang dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP UI) Dr. AG Sudibyo yang akrab disapa Mas Dibyo, menyampaikan rasa bela sungkawa atas kepergian Husseyn Umar. “Setiap pertama kali saya mengajarkan lagu ini kepada mahasiswa baru, saya selalu mengatakan kepada mereka bahwa lagu ini merupakan jiwa setiap anak UI,” ungkap Dibyo. Selain itu lanjutnya, lagu ini akan selalu relevan dengan perkembangan zaman. Selama 37 tahun berturut-turut ia mengajarkan lagu ini kepada mahasiswa baru UI sejak 1983, tapi rasanya maknanya tidak ada yang berubah sampai sekarang. “Selamat jalan Pak Husseyn Umar lagu ciptaanmu ini akan selalu bergema di kampus UI, dan akan selalu menjadi inspirasi bagi setiap mahasiswa UI,” pungkasnya. (*)   Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB