BELAJAR DARING : Sejumlah anak sekolah melakukan belajar daring dengan memanfaatkan wifi yang diberikan secara gratis di Aula RW 06, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos. FOTO : DOK. RADAR DEPOKRADARDEPOk.COM, DEPOK - Kepastian kapan mulai belajar tatap muka di Kota Depok, bakal ditentukan setelah 18 Desember mendatang. Kepastian ini menyusul, akan dimulainya semester genap (kedua) pada Januari 2021 di saat Pandemi Covid-19.
Kepala Seksi (Kasi) SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Wawang Buang mengatakan, sejauh ini belum ada surat edaran dari pusat atau daerah, mengenai perpanjangan atau hal lain terkait Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Kami masih mengikuti surat edaran yang lama. Terkait pelaksanaan PJJ dan Belajar dari rumah (BDR) yaitu dimulai sejak 13 Juli sampai 18 Desember 2020,” tuturnya kepada Radar Depok, Rabu (11/10).
Dia mengatakan, tanggal tersebut dilaksanakan PJJ selama satu semester penuh. Di semester kedua yang akan dimulai pada Januari 2020 masih belum ada informasi. Karena menurutnya, terkait hal tersebut perlu ada kajian dan kebijaan Pemerintah Kota (Pemkot) serta Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19.
“Kami belum tahu bagaimana karna masih perlu diputuskan bersama,” tambahnya.
Dia mengaku, tidak mengizinkan apabila ada sekolah yang melakukan pembelajaran secara formal atau luring kembali. Karena sama saja tidak mengikuti kebijakan. Kebijakan yang ada sekarang memang mengharuskan para siswa melaksanakan PJJ atau Bdr.
“Kota Depok belum ada, baik yang negeri maupun swasta. Kota Depok juga masih disoroti karena beberapa wilayah masih zona merah,” paparnya.
Dia mengatakan, masih ada waktu sekitar satu bulan setengah untuk bertemu dengan semester kedua. Dan berharap di akhir-akhir ini Pandemi Covid-19 sudah menurun.
BELAJAR DARING : Sejumlah anak sekolah melakukan belajar daring dengan memanfaatkan wifi yang diberikan secara gratis di Aula RW 06, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos. FOTO : DOK. RADAR DEPOK
“Yang jelas saya tida bisa memastikan PJJ akan lanjut atau tidak. Saya berharap kondisi cepat pulih dan kami bisa dengan era new normal kembali ke sekolah,” tambahnya.
Faktanya, sambungnya, para guru sudah diberikan panduan selama PJJ, serta kepada pelajar juga diberikan kuota untuk menunjangnya. Namun, terkait efektivitas masih dalam evaluasi semua elemen.
Sekali lagi dia menegaskan, untuk perkiraan keputusan belum tahu. Namun dia berharap menjelang 18 Desember 2020 sudah ada kebijakan baru yang menginformasikan bagaimana kelanjutan PJJ. Serta diadakan pertemuan atau pun rapat evaluasi terkait kedepannya.
Salah satu orangtua murid SD, Lia Puspita Dewi mengatakan, PJJ sendiri memiliki plus minus. Pjj berguna bagi menjaga anak-anaknya dari dunia luar. Seperti melindungi agar tidak terpapar virus Covid-19.
“Namun di sisi lain, kami kan tidak tahu kapan akan selesainya Pandemi Covid-19 ini. Jadi, semoga nanti kalau PJJ berakhir dan diadakan pembelajaran tatap muka lagi tetap sangat memperhatikan protokol kesehatan,” ujarnya singkat.(rd/cr3)Jurnalis : Putri DisaEditor : Pebri Mulya