RADARDEPOK.COM - Kurikulum merdeka belajar adalah program kebijakan dari Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dirancang oleh Kabinet Indonesia Maju Nadiem Anwar Makarim. Namun, kurikulum ini bukanlah suatu hal yang baru bagi Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Dharma Asih di Kecamatan Pancoranmas. Sebab, sebelum adanya kurikulum ini, di sana semua murid sudah melakukan kegiatan merdeka belajar.
Kepala SLB Yayasan Dharma Asih, Nurdin mengatakan di sekolah tersebut kurikulum merdeka belajar sudah lama diterapkan, bahkan sebelum dicanangkan Kemendikbud RI.
"Kurikulum merdeka sebenarnya sudah dari dulu diterapkan di SLB. Hanya saja, kalau dulu belum dimasukkan ke dalam kurikulum, sekarang saja baru ada kurikulum merdeka," katanya, Rabu (6/7).
Menurutnya, untuk lingkungan SLB, minat dan bakat siswa bukan hal baru. Karena hal itu adalah mata pelajaran utama dalam mendidik anak berkebutuhan khusus (ABK).
"Untuk di Dharma Asih sendiri lebih melihat kemampuan siswa itu sendiri, mungkin kalau untuk di sekolah umum minat dan kemampuan masih menjadi hal baru," ucap Nurdin.
Dia mengungkapkan, di SLB Yayasan Dharma Asih ada tingkatan- tingkatan EQ untuk setiap siswa. Pemberian tingkat disesuaikan dengan kemampuan masing – masing siswa.
“Ada fase- fasenya. kelas 1 dan kelas 2 itu fase EQ A, kelas 3 dan 4 fase EQ B, kelas 5 dan 6 fase EQ C, untuk kelas 7,8,9 itu fase D, dan kelas 10 fase EQ E,” bebernya.
Dia menjelaskan, penempatan kelas dan fase EQ tidak memandaung umur siswa. Akan tetapi, pihak sekolah lebih mengutamakan kemampuan siswa tersebut, maka tidak menjadi hal aneh jika di sana bisa ditemukan ada ABK yang berumur akan tetapi masih ada di kelas 1.
"Contohnya ada anak umur 16 tahun di fase B. Itu disesuaikan dengan kemampuan siswa, itu disesuaikan dengan kemampuan dia, guru disini tidak memaksakan, jadi usia mengikuti fase, pelayanan kita lebih ke individual,” terangnya.
Dia menambahkan, dengan adanya Kurikulum Merdeka Belajar ini pihaknya tidak akan kesulitan untuk menyesuaikan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi pihaknya malah akan semakin memperdalam dan memaksimalkan kurikulum tersebut.
“Waktu masih berlaku Kurikulum 2013 kan kita sudah menerapkan program merdeka belajar, jadi dengan adanya kurikulum baru ini maka kegiatan belajar mengajar di SLB ini bakal semakin maksimal,” pungaksnya. (cr3)
Jurnalis : Bagus Burchansyah
Editor : Indra Siregar