RADARDEPOK.COM, DEPOK – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kota Depok mengadakan Sosialisasi Kurikulum Merdeka. Dalam kegiatan yang diadakan di Ruang Al Azhari Tribune yang berlokasi di kawasan SMK Nasional tersebut, diikuti kepala SMK di Kota Depok baik sekolah negeri ataupun swasta.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri pula Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Jawa Barat, Otin Martini. Sedangkan untuk pemberin materinya adalah Pengawas SMK Kota Depok, Rahmawati.
Ketua MKKS SMK Kota Depok, Syafrudin Qomar mengatakan, ini adalah kegiatan yang ditujukan untuk memberikan pandangan atau pemahaman kepada kepala sekolah tentang penerapan Kurikulum Merdeka.
“Nantinya setelah kepala sekolah memahami tentang Kurikulum Merdeka, bisa diberikan pemahaman juga kepada wakil kurikulumnya untuk pelaksanaan teknisnya,” ucapnya kepada Radar Depok.
Syafrudin menuturkan, ada beberapa perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka. Dimana, di Kurikulum 2013 di semester 1 diawali dengan materi hardskills, tanpa pengatan softskills dan passion yang mencukupi sebagai fondasi. Sedangkan di Kurikulum Merdeka, di semeter 1 diawali dengan penguatan fondasi literasi, numerasi, kreativitas, softskill, leadership dan karakter. Lalu untuk hardskills melalui projek based learning (PBL).
“Nantinya juga di Kurikulum Merdeka, magang atau prakerin minimal 1 semeter atau boleh lebih. Lalu ada mapel baru yakni PBL, ide kreatif dan kewirausahaan,” jelasnya.
Syafrudin menjelaskan, pokok-pokok proses pembelajaran Kurikulum Merdeka dengan fondasi, literai, numerasi, kreativitas, dan berfikir kritis. Semua itu berkaitan dengan input siswa, softskills, hardskills, kompetensi, dan lulusan.
“Ditargetkan ada proyeksi lulusan SMK, yakni BMW yaitu, bekerja, melanjutkan studi, wirausaha,” jelasnya. (rd)
Jurnalis/Editor : Pebri Mulya
https://www.youtube.com/watch?v=ffoiAUB-Qtk