RADARDEPOK.COM - Kemendikbudristek telah menyiapkan tiga kurikulum, yakni Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka. Sekolah dapat memilih kurikulum mana yang sesuai dengan kondisi sekolah
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep, dan menguatkan kompetensi. Dalam proses pembelajaran guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
“Kemendikbudristek menetapkan ada tiga jalur bagi sekolah yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka. Yaitu, jalur mandiri belajar, jalur berubah, dan jalur berbagi,” Kata Kepala Sekolah SMK Madani Depok , Devi Trisnasenjaya, Kamis (22/9).
Menurut Devi Trisnasenjaya, jika sudah mengerti tentang kurikulum merdeka, sekolah bisa berbagi ilmu menjadi tiga cluster, yaitu cluster berbagi informasi , berbagi ilmu. Tetapi SMK Madani memilih kurikulum mandiri belajar.
“Tujuan nya adalah ingin mendalami kurikulum mandiri, karna kurikulum ini bisa menambahkan wawasan yang luas ,sehingga guru dapat bisa memilih cara atau pola mengajar dalam proses kbm,“ ujar nya.
Devi Trisnasanjaya mengungkapkan , guru guru hanya menjadi fasilitator dan guru bisa mengetahui apa yang dinginkan siswa dalam belajar. Sehingga, guru bisa mengerti metode apa yang akan di gunakan , supaya siswa merasa senang dalam belajar dan tidak merasa terbebani .
“SMK Madani tidak ada perubahan jam mengajar cuman beda nya dari setiap mata pelajaran di sisihkan satu jam. Satu jam itu di pakai untuk kegiatan pembelajaran project Pancasila , jadi siswa itu di minta untuk satu jam dari semua pelajaran berkolaborasi membuat project , minimal dalam satu tahun itu bisa menghasilkan 3 project.” Ujar nya.
Devi Trisnasenaya menjelaskan , siswa di berikan bebas dalam membuat project tetapi berdasarkan 5 aspek Pancasila, lalu project itu akan di nilai oleh semua guru yang mengajar . Contoh SMK Madani melakukan project bercocok tanam dalam artian membudidayakan tanaman cabai , dengan polybag dari situ keterkaitan mata pelajaran seperti matematika menghitung luas lahan yang di isi dan menghitung berapa polybag yang di perlukan ,yang kedua pkn bergotong royong dan empati nya , yang ketiga Bahasa Indonesia yaitu membuat laporan kegiatan .
“jadi dari situ adanya saling keterkaitan, dalam kurikulum merdeka ini bukan hanya teori nya tetapi praktek terlebih dahulu, di saat melakukan praktek siswa akan ingin mencari lebih dalam lagi sehingga siswa mencari referensi melalui teori,” pungkasnya. (mg3/rd)
Jurnalis : Bunga Rae Maden
Editor : Indra Siregar