Adapun pelaksanaan pembekalan materi, baik lewat presentasi, leaflet dan media penggunaan celemek bergambar anatomi sistem reproduksi perempuan maupun laki-laki berjalan baik.
Selanjutnya, Retno mengungkapkan, dari media pembelajaran tersebut peserta mendapatkan pengetahuan mengenai sistem dan fungsi organ reproduksi dan bagaimana mekanisme kerja sistem reproduksi, hormon yang mempengaruhinya.
"Meskipun partisipasi peserta yang hadir tidak sesuai yang direncanakan hanya 15 orang dengan ibu-ibu kader sebanyak 5 orang. Namun demikian tidak mengurangi antusias peserta untuk mendengarkan dan bertanya terkait materi yang diberikan," ungkapnya.
Sedangkan, hasil yang dicapai dari sebelum pembekalan melalui pretest yang bisa diakses lewat gform (link https://forms.gle/cZSP5uReBmcYuZQ86). Hasil didapatkan peserta yang mendapatkan hasil nilai baik sebanyak 10 orang dan nilai kurang sebanyak 5 orang dari 5 soal yang diberikan, sedangkan materi terhadap sikap terkait bagaimana cara menjaga kebersihan dan kesehatan reproduksi didapatkan skor baik (jawaban yang benar 4-5) sebanyak 8 orang dan skor kurang (jawaban yang benar 1-3) sebanyak 7 orang.
Setelah pembekalan materi selesai diberikan, Retno menjelaskan, agenda dilanjutkan dengan diskusi dan permainan/game interaktif antar peserta dengan menyusun anatomi sistem reproduksi baik perempuan maupun laki-laki dengan menggunakan flipchart dalam waktu 5 menit lalu peserta menjelaskan kembali fungsi organ sistem reproduksi tersebut dan bagaimana cara membersihkannya.
"Peserta yang aktif akan mendapatkan hadiah dan souvenir," katanya.
Hasil yang dicapai setelah pembekalan melalui prottest yang bisa diakses lewat gform (link https://forms.gle/cZSP5uReBmcYuZQ86). Hasil didapatkan peserta yang mendapatkan hasil nilai baik sebanyak 12 orang dan dan nilai kurang sebanyak 3 orang dari 5 soal yang diberikan, sedangkan materi terhadap sikap terkait bagaimana cara menjaga kebersihan dan kesehatan reproduksi didapatkan skor baik (jawaban yang benar 4-5) sebanyak 15 orang dan skor kurang (jawaban yang benar 1-3) tidak ada.
Selanjutnya pemberian keterampilan bagaimana menjaga kesehatan reproduksi terutama bagi payudara perempuan berupa ketrampilan pemeriksaan payudara sendiri dengan menggunakan alat peraga manekin payudara yang normal dan yang terdapat kelainan berupa benjolan.
Kegiatan tersebut, sambung Retno, juga berjalan dengan baik dan peserta sangat antusias ingin mencoba. Setelah kegiatan ini peserta diminta melakukan secara mandiri memeriksa payudara sendiri dan mengajarkan ke teman sebayanya agar menjadi mentor dalam bentuk FGD.
"Selama kegiatan juga terlihat antusias peserta dengan mengajukan bertanya tentang cara menjaga kebersihan organ reproduksi, seperti Bagaimana dok, cara yang baik untuk laki-laki membersihkan alat kelaminnya setelah buang air kecil, Bagaimana dok, menjaga agar terhindar dari penyakit HIV dan seperti apa tanda laki-laki terkena HIV, Bagiamana mengetahui jika keputihan setelah menstruasi itu tidak baik dan banyak lagi pertanyaan yang diajukan oleh peserta," sambung Retno.
Retno menambahkan, evaluasi pelaksanaan pengabdian akan dilakukan dengan tiga tahap yaitu mengoordinasi antara tim pelaksana dan karang taruna secara langsung, terkait tindak lanjut yang dilakukan peserta setelah adanya pengabdian tersebut.
"Koordinasi ini terkait pembentukkan program pojok remaja, apakah peserta membutuhkan pelatihan untuk edukasi lebih lanjut serta membuat jargon tentang Kesehatan reproduksi buat karang taruna agar selalu mereka ingat dan bisa menjelaskan kepada teman-teman dan keluarga," pungkasnya. (cky)
Editor : Ricky Juliansyah