CINTA AGAMA: Siswa-siswi SDIT Al Haraki mengumandangkan hafalan juz 30 surat Al-Qoriah pada acara Khotmil Quran. Foto: Indah/Radar Depok RADAR DEPOK.COM – Siswa-siswi kelas III SDIT Al Haraki melaksanakan Khotmil Quran (khataman) dan Munaqashah (wisuda) juz 30 yang dihelat Sabtu (4/2). Acara bertemakan 'Stay With Quran' diikuti sebanyak 128 siswa. Khotmil Quran dan Munaqashah sendiri sebagai bentuk apresiasi kerja keras siswa kelas III dalam menghafal juz 30. “Di level tiga, siswa sudah mampu menghafal dan membaca secara tartil juz 30. Maka untuk menambah semangat siswa dibuat acara Khotmil Quran dan Munaqashah. Sedangkan Khotmil Quran juz 29 dilaksanakan saat mereka kelas IV, dan bagi siswa yang sudah mampu menghafal juz 30 dan 29 dilanjutkan dengan menghapal juz 28,” kata Wakil Kepala SDIT Al Haraki, Hidayat, kepada Radar Depok. Acara yang digelar di halaman sekolah, Jalan Belimbing III No.2, Kelurahan Depok Lama, Kecamatan Pancoranmas, para siswa membacakan juz 30 dimulai dari surat An Naba hingga An Naas yang disaksikan guru dan orangtua siswa. “Siswa mendemonstrasikan bacaan juz 30 mulai dari An-Naba- Al Qoriah, lanjut dari At-Takatsur-An Naas,” sambung Hidayat. Siswa dipilih secara acak untuk dites hafalan juz 30. Peserta yang mendapat kesempatan untuk dites mendapat pertanyaan sebanyak 10-15 dari guru. “Mereka dites untuk membaca salah surat juz 30 atau diminta melanjutkan ayat tertentu,” jelasnya. Tidak hanya itu, siswa mendapat bimbingan dari guru untuk bersalaman kepada orangtua masing-masing sebagai tanda terima kasih, karena telah mendukung dalam menempuh pendidikan di SDIT Al Haraki. Sementara itu, Kepala SDIT Al Haraki, Dewi Hartati, menambahkan, melalui Khotmil Quran dan Munaqashah, siswa diharapkan dapat melancarkan bacaan Al-Quran sesuai dengan makhorijul huruf dan tajwid dasar. Menghafal juz 30 dengan tartil serta membiasakan membaca dan menghafal Al-Quran sejak dini. “Harapan saya, siswa-siswi semakin termotivasi menghafal Al-Quran di kemudian hari. Dekat dengan Al-Quran akan menjaga mereka dari tantangan kehidupan. Kerusakan moral anak bangsa hanya bisa diselesaikan dengan pendidikan berbasis Al-Quran,” kata Dewi. (cr1)