PELEPASAN: Rahmad Muhammad (kiri) menyerahkan berkas SMAN 12 Depok kepada Usep Kasman, sebagai simbolis penyerahan tugas sebagai Kepala SMAN 12 Depok, Senin (7/8). Foto : Pebri/Radar Depok RADAR DEPOK.COM, CIPAYUNG – Pengadaan lahan dan bangunan sekolah menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk Usep Kasman yang menggantikan Rahmad Muhammad menjadi Kepala SMAN 12 Depok. Menurut Rahmad, PR tersebut yang menjadi titik fokus perjuangannya untuk SMAN yang sedari didirikan tiga tahun lalu, masih menumpang di SMPN 9 Depok di Jalan Raya Cipayung, Kecamatan Cipayung. Rahmad menjelaskan, sebenarnya sekarang sudah ada pengajuan lahan dari pihak sekolah untuk relokasi SMAN 12. Lokasinya tidak jauh dari kantor Kecamatan Cipayung, dengan luas lahan 8.000 meter. Tetapi, lahan tersebut bukan termasuk fasos-fasum, jadi milik perseorangan. “Jika dilihat dari lokasinya sangat bagus, apalagi luas lahannya memenuhi untuk mendirikan SMA. Jadi, semoga saja Usep Kasman bisa melanjutkan programnya,” ucapnya kepada Radar Depok. Ini sesuai dengan program Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Dimana, pada tahun 2017 difokuskan untuk pembelian lahan untuk sekolah-sekolah yang masih menumpang. Sedangkan di tahun 2018, difokuskan pada pembangunan gedungnya. “Semoga saja, SMAN 12 bisa termasuk dari program tersebut,” katanya. Selain infrastruktur, Rahmad yang merupakan kepala sekolah pertama di SMAN 12, akan menerapkan kepemimpinan yang kekeluargaan di tempatnya nanti bertugas, yakni di SMAN 2 Depok. Karena, dengan landasan kekeluargaan tersebut, SMAN 12 Depok selalu kondusif. “Sebagai PNS, tentunya pindah tugas adalah hal biasa, tinggal bagaimana beradaptasinya,” tuturnya. Sementara itu, Usep Kasman yang sebelumnya menjadi guru di SMAN 6 Depok menuturkan, dirinya akan foksu dalam hal yang bisa dikembangkan, jadi tidak hanya sekedar melihat kekurangan dan keterbatasannya saja. Tetapi, untuk kemajuan sekolah, harus ada sinergi dan kesatupahaman untuk mengembangkan kemajuan pendidikan di sekolah. “Kami juga akan bersinergi dengan SMPN 9 Depok yang berada dalam satu area. Karena, ini semua untuk keberlangsungan dunia pembelajaran di sekolah,” katanya.  (peb)