TERHENTI: Kepala SDN Mekarjaya 6, Lia Amalia melihat kondisi musala yang baru terbangun 80 persen. Foto : Indah/Radar Depok RADAR DEPOK.COM, SUKMAJAYA – Beberapa bulan lalu, SDN Mekarjaya (MJ) 6 berhasil mengumpulkan dana hasil infak siswa, guru dan donatur orangtua siswa untuk membangun musala. Kini, pembangunannya sudah 80 persen. Meski demikian, pengerjaan pembangunan terpaksa dihentikan sejenak. Lantaran kurangnya dana. “Anak-anak infaknya semangat, setiap hari pasti ada yang infak. Ada juga dari teman-teman guru, orangtua saat pengambilan rapot. Katanya sih ada alumni yang mau menyumbang. Tapi sampai sekarang belum, mungkin masih sibuk,” kata Kepala SDN MJ 6, Lia Amalia ditemui di kantornya Jalan Janger Raya, Depok 2 Tengah, Kecamatan Sukmajaya. Lia menyatakan, untuk menyelesaikan pembangunan musala, dibutuhkan tambahan dana Rp15-20 juta. Mengurangi pembiayaan, Lia sengaja memanfaatkan bahan bangunan yang masih bagus dan tidak terpakai untuk digunakan kembali. “Kata guru-guru sih sekitar Rp20 juta lagi. Kalau kata saya mah minimalnya Rp15 juta. Ini juga genteng tidak beli, sisaan bongkaran bangunan. Saya minta sama pemborongnya, kalau ada bahan-bahan yang masih bagus dan bisa dipakai tolong disimpan,” katanya. Musala yang berdiri di halaman sekolah akan diberinama Tarbiyatul Aulad, yang berarti taman anak-anak. Pemberian nama sudah dicanangkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Pendidikan (UPTP) Kecamatan Sukmajaya, Abdul Mutolib. “Pohon tebu dan jarak di sebelah musala pun dipertahankan, ciri khas sekolah ini. Karena pohonnya juga sudah langka, jarang ada jadi tidak ditebang,” kata Lia. (ind)