RADAR DEPOK.COM, SUKMAJAYA – Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Hukum dan HAM, dari 400 tahanan di bawah umur di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, 80 persennya adalah kasus pelecehan seksual. Hal ini, menurut KAbid HAM di Kemenkum HAM, Hasbullah Fudail tentu sangat disayangkan.
“Sangat ironi, sekarang ini tindak kejahatan samkin banyak dilakukan oleh orang di bawah umur. Sangat disayangkan tentunya, apalagi kasusnya cukup memprihatinkan, yakni pelecehan seksual,” ucapnya dalam kegiatan Sosialisasi Kesadaran Hukum (Kadarkum) di SMAN 2 Depok, Jumat (18/8).
Hasbullah menjelaskan, hal ini terjadi disebabkan anak muda Indonesia yang belum siap untuk menerima perkembangan teknologi yang maju sangat cepat.
Karena, anak-anak di bawah umur sekarang ini kerap mendapatkan informasi baik kalimat, gambar atau video yang tidak seharusnya mereka terima. Akibatnya, anak-anak tersebut menyontohnya dalam kehidupan sehari-hari, tanpa ada penyaring.
Oleh karena itu, perlu ada pendidikan kesadaran hukum terhadap masyarakat di usia dini. Sehingga, mereka kelak besar nanti sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadi warga negara yang baik dan taat hukum.
“Oleh karena itu, ada baiknya sekolah memberlakukan larangan untuk menggunakan handpone selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dan orang tua juga memberikan batasan untuk anaknya dalam menggunakan handpone,” jelasnya.
Hal senada juga dikatakan perwakilan Balai Kepengawasan Disdik Provinsi Jawa Barat, Suciati Mandiri Sari. Menurutnya, peran dari orang tua sangat penting untuk mendidik anak. Jangan hanya mengandalkan sekolah semata, orang tua juga harus memiliki kesadaran untuk mendidik anaknya.
“Orangtua dan sekolah harus bisa bekerjasama dalam membentuk karakter siswa. Peran keduanya sangat penting dalam mencetak generasi bangsa yang berkualitas,” pesan Hasbullah. (peb)
