Minggu, 21 Desember 2025

Tolong Dong, Jangan Rusak Pohon

- Kamis, 24 Agustus 2017 | 09:16 WIB
DIPROTES: Bendera parpol yang terpantek di pohon, sekitaran Jalan Margonda, diprotes oleh Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Depok. Foto : Irwan/Radar Depok

RADAR DEPOK.COM - Tiang-tiang kayu dan bambu untuk bendera PAN yang menempel di pepohonan sepanjang Jalan Margonda, disoal oleh aktifis lingkungan yang tergabung di Forum Komunitas Hijau (FKH). Mereka menuding hal tersebut akan merusak pohon. Karena bendera parpol ini diikat ke pohon dengan kawat.

Koordinator FKH, Heri Saefudin menyatakan keprihatinannya terhadap pembelajaran politik yang diberikan oleh parpol-parpol di Kota Depok

Kata dia, pendidikan politik semestinya memberikan pembelajaran, untuk tidak hanya menyukseskan kepemimpinan. Tetapi juga proses pembangunan yang berkelanjutan.

”Sehingga dibutuhkan kesadaran seluruh elemen bangsa untuk ikut memikirkan pola didik dan pembelajaran politik yang ramah lingkungan", ujar Heri kepada Radar Depok saat ditemui di kawasan Pengasinan, Sawangan, kemarin.

Hal senada juga diungkapkan oleh aktifis lingkungan lainnya, Didit. Ia  menyatakan, bukan hanya kali ini pepohonan dijadikan media publikasi dan  alat peraga parpol. Anehnya, kata dia, penegak  peraturan daerah (Perda) seolah  diam tanpa daya.

”Hampir tiap momen politik dan kepartaian masyarakat kota disuguhkan pemandangan bendera serta alat peraga politik di pepohonan. Tolong dong jangan rusak pohon,” kata dia.

Aktifis lingkungan lainnya pun berharap agar pemerintah dan aparat penegak aturan daerah tegas. Apalagi, kata dia, Depok memiliki slogan Kota Bersahabat yang mencerminkan pembangunan ramah lingkungan di segala bidang.

"Butuh ketegasan seorang pemimpin untuk mewujudkan kota berkelanjutan yang ramah lingkungan,” tandasnya.

Menangapi hal ini, Ketua DPD PAN Kota Depok, Igun Sumarno menegaskan bahwa pemasangan bendera yang dipasangan di pohon tidak mengunakan paku. Tapi kawat yang dipasangan oleh kader. Meski begitu, dirinya belum tahu tentang bendera PAN dipasang mengunakan paku. Karenanya, bila ada bendera yang mengunakan paku, pihaknya akan mencopot dan menggantinya dengan kawat.

”Saya mohon maaf atas kejadian ini, mudah-mudahan kesalahan ini sebagai pengalaman pahit. Mudah-mudahan tidak terulang lagi,” ungkap Igun.

Sekretaris DPD PAN Depok, Fitri Hariono, mengatakan bila pemasangan bendera PAN mengunakan kawat bendrat. Bila ada yang mengunakan paku, akan segera dicopot.

”Pokoknya kalau ada pemasangan bendera memakai paku, kami minta maaf dan akan diperbaiki. Yang jelas saat persiapan alat pasang bendera pakai bendrat dan tang,” tandasnya. (irw)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X