PEBRI/RADAR DEPOK MUTU: Bidang Sarana dan Prasarana Disdik Kota Depok usai memberikan pelatihan Model dan Alat Peraga IPA untuk SMPN se-Kota Depok. DEPOK – Meski peran teknis pembangunan di dunia pendidikan, sekarang masuh ranah Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disrumkin) Kota Depok, tetapi keperanan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok masih krusial untuk proses pembangunannya. Kasi Sarana dan Prasarana (Sarpras) Disdik Kota Depok, Sutarno mengatakan, Disrumkin memang menjadi pelaksana teknis pembangunannya, tetapi Disdik memiliki peran untuk pengajuan sekolah mana yang sekiranya perlu direhab, diperbaiki atau dijadikan lokasi pembangunan ruang kelas baru (RKB). “Tetapi, itu jika dana pembangunannya berasal atau bersumber dari APBD Kota Depok. Semua yang dikerjakan Disrumkin untuk pendidikan, berdasarkan ajuan dari Disdik,” ucapnya kepada Radar Depok di sela kegiatan pelatihan Model dan Alat Peraga IPA untuk guru SMPN se-Kota Depok di SMPN 2 Depok. Tarno-sapaannya-menjelaskan, sedangkan untuk anggaran yang berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang sifatny swakelola atau Dana Alokasi Khusus (DAK), secara teknis tetap berada di bawah Disdik Kota Depok. Meskipun secara anggaran memang langsung dari Kemendikbud ditransfer ke rekening sekolah. Jika Kemendikbud mengagendakan rehab atau RKB di Kota Depok terhadap 10 sekolah, tetapi jika Disdik Kota Depok hanya merekomendasikan delapan sekolah saja yang lolos, maka itu bisa menjadi bahan pertimbangan Kemendikbud. Biasanya hal tersebut, agar perbaikan fasilitas di sekolah merata, atau semua sekolah mendapatkan bantuan. “Jangan sampai satu sekolah mendapatkan dua bantuan, dari APBD Kota Depok dan juga Kemendikbud, sementar di sekolah lain kondisinya rusak dan tidak mendapatkan bantuan. Jadi, pembangunan di dunia pendidikan harus merata,” jelasnya. (peb)