RAMA SAKTI/RADAR DEPOK
SUDAH PUNYA HAK SUARA: Kepala Kantor Kesbangpol Kota Depok, Dadang Wihana menyampaikan materi pendidikan politik kepada siswa SMAN 10 Bojongsari, Senin (13/11). DEPOK – Mengenalkan pendidikan politik sejak dini, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok membuat kegiatan inovatif berupa safari pendidikan politik (dikpol), yang dimulai dari SMAN 10 Bojongsari, Senin (13/11). Kepala Kantor Kesbangpol, Dadang Wihana menyatakan, dikpol dimaksudkan agar tertanam dalam diri setiap siswa kehidupan politik yang santun dan bersahabat. “Kegiatan safari dikpol ini akan dilakukan pada 10 SMA/SMK dan satu Andalan Pramuka Penegak Kwarcab Kota Depok,” kata Dadang kepada Radar Depok usai sosialisasi. Pada sosialisasi tersebut, Dadang memberi materi pendidikan politik dan pemerintahan serta wawasan kebangsaan. Dadang mengatakan bahwa daya kritis siswa saat ini cukup membanggakan, karena mereka ternyata telah masuk dalam suasana perubahan bangsa yang tengah terjadi. “Kita tinggal memberikan wawasan dan pandangan agar mereka tetap optimis dan tidak menjadi a-politik,” kata mantan Camat Sukmajaya ini. Antusiasme 100 siswa SMAN 10 ditandai dengan keseriusan mereka mengikuti acara, di samping pengarahan juga diselingi kuis yang menarik hingga siswa tidak jenuh. Beberapa pertanyaan muncul dari siswa terkait 'apa kelemahan sistem demokrasi di Indonesia? Mengapa politik itu kotor? Bagaimana tentang pemilih yang tidak memiliki pendidikan politik yang tidak memadai?”. “Saya yakin dengan melihat bobot pertanyaan yang disampaikan, mereka akan menjadi generasi emas di masa yang akan datang,” kata Dadang. Sosialisasi turut disampaikan Komisioner KPUD Kota Depok, Nurhadi yang memberi materi terkait pemilu, pilkada dan Pilgub Jawa Barat. Dihadiri Duta Pembauran dan Kepala SMAN 10 Bojongsari. Pada sesi akhir, dua orang siswa diminta untuk menyampaikan pidato secara spontan dengan tema 'andai aku jadi gubernur'. (ram)