SANI/RADAR DEPOK TELITI: Siswa kelas V Sekolah Alam Indonesia membuat kerajinan tangan saat pelajaran Bahasa Inggris, Senin (22/1). DEPOK - Tidak seperti sekolah pada umumnya, Sekolah Alam Indonesia Meruyung yang merupakan cabang dari Sekolah Alam Indonesia (SAI) lebih mengedepankan pembentukan karakter siswa melalui tiga kurikulum, yakni akhlak, kepemimpinan, dan keterampilan berpikir. Ketiganya selalu menjadi acuan dalam setiap aktivitas yang dilakukan siswa. SAI yang berlokasi di Jalan Raya Parung Bingung, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmnas, membungkus kurikulum yang menjadi kewajiban dari dinas pendidikan ke dalam bentuk tematik, dengan menggunakan pendekatan proyek dalam proses pembelajarannya yang disebut Project Based Learning (PJBL). “Dalam aktivitas belajar mengajar, siswa diarahkan untuk mengantarkan proses berpikir analisis dan kreatif. Siswa ditantang untuk memahami, mengidentifikasi, mempresentasikan, mengaplikasikan, serta mengevaluasi suatu keadaan dan membuat solusi-solusi dari masalah yang ada dengan produk tertentu,” kata Wakil Kepala SAI Bidang Kurikulum, Konnytia Amina Sari kepada Radar Depok, Senin (22/1). Konnytia menambahkan, siswa juga dibekali dengan nilai-nilai keislaman dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). “Setiap pagi sebelum mulai belajar, siswa membaca Alquran. Karena targetnya lulus dari sini dapat hafal 2 juz,” kata Konnyita. Kemarin, siswa kelas V SD SAI Meruyung terlihat sedang belajar bahasa Inggris dengan tema instruksi. Salah satu guru SAI Meruyung, Meta mengatakan, siswa sedang diajarkan membuat tempat pensil dari kain flannel. “Karena tema tentang instruksi, siswa diajarkan bagaimana cara mendengarkan sebuah instruksi yang benar untuk membuat tempat pensil tersebut. Jadi tempat pensil adalah proyeknya, dan siswa dapat mengambil pelajaran dari proses tersebut,” kata Meta. (cr3)