BERBINCANG: Salah satu native speaker dari negara Turki memberikan informasi seputar negaranya kepada siswa SAI Meruyung. DEPOK – Ratusan orang berkumpul di halaman Sekolah Alam Indonesia (SAI) Meruyung, yang berlokasi di Jalan Raya Parung Bingung, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoramas.
Mereka terdiri dari guru, siswa, dan orang tua siswa yang tengah menyelenggarakan kegiatan rutin dua tahunan, yakni Language Fair (LF), Sabtu (27/1).
Ketua panitia penyelenggara, Nurbaeti mengatakan, kegiatan LF adalah program dari pengembangan bahasa Inggris dan Arab yang menjadi bagian dari kurikulum sekolah. Kegiatan tahun ini mengusung tema besar, yakni Green, Clean, and Colorfull.
“Karena SAI menggunakan dua bahasa tersebut, jadi untuk menentukan negara yang akan digunakan setiap kelas harus ada nuansa kedua bahasa itu dan menekankan sisi Islamnya,” kata Nurbaeti kepada Radar Depok.
Setiap kelas harus mengambil satu tema dari ketiga tema besar tersebut untuk dijadikan konsep dari masing-masing negara yang telah dipilih.
“Seluruh kelas yang terdiri dari TK-SD didekorasi sesuai dengan negaranya. Disedikan pula makanan dan minuman khas dari tiap negara,” sambung Nurbaeti.
Setiap kegiatan LF, SAI bekerja sama dengan orang tua siswa mendatangkan native speaker atau penutur asli dari tiap negara. Tujuannya memberikan informasi lebih dalam tentang negaranya kepada siswa.
“Dengan adanya native speaker, siswa dapat lebih merasakan berada di negara tersebut. Karena setiap siswa dapat berbicara dengan mereka secara langsung,” katanya.
Selain diisi dengan penampilan kreasi siswa, kegiatan LF juga mengajarkan kepada siswa prosedur pembuatan paspor sampai penggunaannya.
“Supaya siswa mengerti jika mereka ingin pergi ke luar negeri harus punya paspor. Pembuatan paspor tersebut dilakukan selama persiapan menjelang acara,” kata nurbeti.
Kegiatan LF tahun ini merupakan proyek tercepat siswa pada semester dua. Lantaran persiapan hanya tiga minggu.
“Siswa sangat antusias dengan kegiatan ini, dan native speaker juga bangga karena SAI mengenalkan budaya luar negeri ke Indonesia,” tutup Nurbaeti. (cr3)