SANI/RADAR DEPOK
TEGAS: Wali kelas IX, Ari Rachma memperlihatkan belasan telepon selular siswa yang disita oleh sekolah, Kamis (8/2). DEPOK – SMP As Shof memiliki peraturan unik untuk mencegah penyalahgunaan telepon seluler atau handphone (Hp) oleh siswa. Yakni menyita Hp mereka selama berada di sekolah. Wali Kelas IX, Ari Rachma mengatakan, penyitaan tersebut bertujuan agar siswa lebih fokus saat mengikuti pelajaran. Khususnya bagi siswa kelas IX. “Untuk kelas IX Hp mereka disita selama satu minggu di sekolah. Tapi untuk kelas VII dan VIII hanya sampai pulang sekolah,” kata Ari kepada Radar Depok, Kamis (8/2), di sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Kalimulya, Kelurahan kalimulya, Kecamatan Cilodong. Ari menegaskan, SMP As Shof melarang siswa membawa Hp karena dinilai belum pantas untuk menggunakan Hp. Apalagi berbasis android, hal tersebut dapat menjerumuskan siswa ke arah negatif. “Kalau siswa seusia mereka sudah diberikan Hp, takutnya digunakan untuk menyimpan file-file berkonten pornografi. Itu kan dapat merusak siswa,” tegas Ari. Penyitaan Hp baru diterapkan tahun ajaran 2017/2018. Walaupun ada pro dan kontra pada awal penerapan, tidak membuat sekolah mengurungkan niatnya tersebut. “Awalnya orang tua tidak setuju. Alasannya akan kesusahan jika ingin menjemput anaknya. Saya arahkan saja untuk telepon ke sekolah,” jelas Ari. Dengan diberlakukannya penyitaan Hp tersebut, siswa dapat lebih fokus selama melaksanakan KBM di sekolah dan mendapat nilai yang maksimal sesuai target. “Bukan hanya di sekolah, orang tua juga harus memperhatikan ankanya ketika menggunakan Hp di rumah,” ujar Ari. (cr3)