SANI/RADAR DEPOK
BERONTAK: Petugas kesehatan memberikan vaksin difteri tahap dua kepada siswa SD Perjuangan Terpadu, kemarin (20/2). DEPOK– Dalam rangka upaya mencegah penularan penyakit difteri di Kecamatan Sawangan, 404 siswa SD Perjuangan Terpadu mendapat suntik vaksin difteri tahap II yang dilakukan oleh petugas Unit Pelaksana Fungsional (UPF) Puskesmas Kelurahan Rangkapan Jaya, Selasa (20/2). Salah satu bidan UPF Puskesmas Rangkapan Jaya, Eta Rahmayati mengatakan, pemberian vaksin tahap II adalah terusan dari tahap I yang tujuannya untuk mencegah penularan penyakit difteri kepada siswa. “Anak itu kan aktivitas tiap hari, jadi harus selalu dilakukan vaksin agar sistem kekebalan tubuhnya tetap stabil dan tidak mudah sakit,” kata Eta kepada Radar Depok, ditemui di ssekolah Jalan Raya Sawangan, Kelurahan Rangkapan Jaya. Saat disinggung dengan efek yang akan dialami siswa setelah vaksin, Eta menuturkan, biasanya siswa akan mengalami pusing dan panas, tetapi waktunya tidak lama. “Maka dari itu, kami imbau kepada guru dan sekolah jangan membiarkan siswa untuk segera beraktivitas setelah dilakukan vaksin, takutnya mereka kecapean,” tutur Eta. Eta mengimbau seluruh siswa SD Perjuangan Terpadu untuk terus melakukan vaksin difteri sampai ke tahap tiga, baik dilakukan di sekolah atau di lingkungan rumah. “Jangan setengah-setengah, semuanya harus tuntas dari awal sampai akhir. Tahap III rencananya enam bulan kedepan,” imbaunya. Wakil Kepala SD Perjuangan Terpadu Bidang Kesiswaan, Siti Nahriah mengatakan, jumlah siswa yang suntik difteri tahap II mengalami peningkatan dibanding tahap satu. “Dari 539 siswa, yang disuntik ada 404 siswa terdiri dari kelas I-VI. Sisanya mereka ada yang sudah disuntik dirumah, dan ada yang karena berhalangan masuk,” kata Ria-sapaannya. Ria berharap, seluruh siswa SD Perjuangan Terpadu terhindar dari penyakit difteri tersebut. “Saya akan terus dorong wali murid untuk mengajak anaknya suntik vaksin, karena manfaatnya sangat bagus,” tutupnya. (cr3)