AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
AKTIFITAS LUAR KELAS : Sejumlah siswa sedang bermain di lapangan yang berada di Sekolah Master, Pancoranmas, kemarin.
DEPOK-Sekolah masjid terminal (Master) di terminal Depok, hingga kini masih menjadi sandaran bagi anak jalanan dan kaum duafa untuk mengenyam pendidikan. Betapa tidak, dengan semakin mahalnya biaya sekolah, Master masih mau menampung anak jalanan yang ingin tetap sekolah.
Sekolah yang sudah ada sejak tahun 2000 ini, masih konsisten menampung mereka yang tak punya biaya untuk sekolah. “Di sini kami masih menampung siswa yang ingin belajar mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA," kata Koordinator Sekolah Master, Sri Lestari kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Sri Lestari mengatakan, saat ini sekolah yang berada di Terminal Depok memang masih konsisten untuk menyekolahkan siswa yang kurang mampu. “Karena sebagian besar yang sekolah disini memang siswa kurang mampu,” kata Sri Lestari.
Dia mengatakan, saat ini memang tidak semua yang sekolah di master merupakan anak jalanan. “Diawal pendirian sekolah master memang mayoritas yang sekolah disini anak jalanan, tapi kalau sekarang lebih umum,” terang Lestari.
Umumnya memang menengah kebawah, tapi tidak hanya anak jalanan, banyak juga anak yang bermasalah karena sudah tidak bisa diterima disekolah lain, jadi tetap ditampung disini. Sebagai pengajar di SMA Master, dia mengatakan, memang harus memiliki keahlian khusus. Terlebih menghadapi anak yang nakal, jangan sampai anak yang sudah memiliki masalah malah tidak mau sekolah lagi.
“Menghadapi siswa di Sekolah Master memang harus menjadi orang tua, biasanya jika berada di sekolah umum seperti ada jarak antara guru dan murid. Tapi disini tidak, murid saya perlakukan seperti anak, bahkan seperti teman,” kata Sri Lestari.
Sementara itu, Rizky mengaku, senang bisa sekolah di Sekolah Master, karena jika tidak ada sekolah Master dia tidak tahu lagi mau sekolah dimana. “Setiap pagi saya sekolah di Master kelas 2, kalau siang saya membantu orang tua untuk jualan tisu di terminal,” ujar anak 10 tahun itu.
Dia mengaku, sangat terbantu dapat sekolah di Master, karena guru dan tenaga pengajar yang ada di Sekolah master sangat mengetahui latar belakang dirinya, dan saat menyampaikan pelajaran dirinya juga sangat terbantu. “Gurunya baik-baik, mau ngajari saya, meski siangnya saya harus jualan tisu,” pungkas Rizky.(cr2)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 08:15 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 08:35 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:25 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:45 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:25 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 17:56 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 12:31 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 08:25 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:25 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 14:18 WIB