Senin, 22 Desember 2025

Siapkan Bekal Religius Siswa di Masa Depan

- Sabtu, 3 Maret 2018 | 12:03 WIB
SANI/RADAR DEPOK
HIKMAT: Siswa Kelas XII SMK Ganesa Satria 1 Depok didampingi guru penguji saat praktek solat jenazah di ruang aula sekolah, Jumat (2/3).

Sekolah tidak hanya sekedar mengajarkan tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang nilai-nilai dalam kehidupan bersosial. SMK Ganesa Satria 1 Depok pun sadar akan peran tersebut. Oleh karena itu, diadakan juga untuk melakukan ujian praktik selain tentang mata pelajaran.

Laporan: NUR APRIDA SANI

Sebagai salah satu syarat kelulusan Ujian Praktek sekaligus menyiapkan bekal siswa dalam bidang keagamaan. Sebanyak 90 siswa kelas XII SMK Ganesa Satria 1 Depok melaksanakan Ujian Praktek Mata Pelajaran Agama Islam di aula sekolah, Jalan Merdeka, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Jumat (2/3). Ada empat kegiatan yang dilakukan siswa dalam ujian praktek kali ini, yakni Bersuci, Membaca Al Quran, Sholat Jenazah, dan Dzikir Ba'da Sholat. “Dipilih empat kegiatan tersebut, agar siswa punya bekal kemampuan yang langsung bersinggungan dengan masyarakat dan digunakan dikehidupan sehari-harinya,” kata salah satu guru penguji, Ade Marta kepada Radar Depok. Dari keempat kegiatan yang diujikan, masing-masing mempunyai maknanya tersendiri. Salah satunya Sholat Jenazah, Menurut Ade, kebanyakan masyarakat zaman now saat menghadiri kerabat yang meninggal hanya sebatas melihat, tapi tidak ikut melaksanakan salat bersama. “Padahal rangkaian poin wajib adalah datang takziah, kemudian memandikan, menyolatkan, dan mengantar jenazah ke pemakaman, untuk penilaian di ujian dimulai baca niat, surat al fatihah, sholawat, dan doa pertama di solat jenazah,” jelas Ade. Lanjut Ade, untuk praktek kegiatan bersuci agak berbeda dari biasanya, yakni dengan tayamum yang dimulai dari membaca niat tayamum, gerakan, dan ditutup dengan doa. Kemudian membaca Al Quran, siswa dinilai dari kelancaran mereka membaca dan tajwid. “Terakhir ditutup dengan Dzikir Ba'da Sholat, dinilainya dari rangkaian membaca istighfar, tauhid, doa selamat, dan ayat kursi,” lanjutnya. Ade berharap, siswa bukan belajar serius menghafal bukan pada saat akan melaksanakan ujian praktek saja melainkan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Percuma kalau paham saat waktu tertentu saja, semua ini tuh wajib dipahamin dan praktekin di kehidupan kita sebagai bekal saat masa tua nanti,” tutup Ade. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X