SANI/RADAR DEPOK
PROGRAM BARU: Ketua STAI Madinatul Ilmi, Asep Kusnadi (kanan) memberikan plakat kepada Rektor Ikopin Bandung, Burhanuddin Abdullah saat melaunching prodi Perbankan Syariah, kemarin (22/3). DEPOK – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Madinatul Ilmi melaunching program studi (prodi) baru, yakni Perbankan Syariah, kemarin (22/3) di aula kampus Jalan Raya Sawangan, Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoranmas. Launching dibuka dengan seminar nasional keuangan syariah. Kepala STAI Madinatul Ilmu, Asep Kusnadi mengatakan, dengan lahirnya prodi Perbankan Syariah menambah daftar jumlah prodi yang ada di kampusnya menjadi tiga. Yakni Pendidikan Agama Islam, Pengembangan Masyarakat Islam dan Perbankan Syariah. “Pembukaan prodi ini merupakan lembaran baru bagi STAI Madinatul Ilmi dalam mencetak lulusan yang dapat berguna bagi bangsa,” kata Asep kepada Radar Depok ditemui di sela seminar. Asep menjelaskan, STAI Madinatul Ilmi melahirkan prodi Perbankan Syariah mengingat kebutuhan tenaga profesional kompeten di bidang Perbankan Syariah sangat dibutuhkan oleh industri perbankan. “SDM profesional yang dibutuhkan oleh Perbankan Syariah di Indonesia saat ini memiliki tingkat pertumbuhan yang semakin tinggi. Maka dari itu, kami ingin menyiapkan SDM yang berkualitas,” jelas Asep. Di banding dengan prodi yang serupa di beberapa kampus, prodi Perbankan Syariah yang dimiliki STAI Madinatul Ilmi bercirikan pada nilai-nilai keislaman, di antaranya transaksi muamalah. “Nanti di dalamnya ada unsur fiqihnya, menyangkut bagi hasil juga. Selain itu ada mata kuliah tafsir keuangan syariah juga,” ujar Asep. Pada tahun akademik 2018/2019, STAI Madinatul Ilmi menargetkan jumlah mahasiswa yang mendaftar di prodi Perbankan Syariah hanya 40 orang. Jumlah tersebut dikatakan Asep, untuk menampung satu ruang kelas. “Mudah-mudahan tercapai kuotanya, karena kan sesuai ketentuan di SK kalau satu kelas harus segitu. Syukur-syukur lebih,” ucap Asep. (cr3)