SANI/RADAR DEPOK
DUTA PENDONGENG: Kepala DPAPMK Kota Depok, Eka Bachtiar (berdiri) memantau peserta kegiatan TOT pelatihan dongeng SKPA, kemarin (27/3).
DEPOK – Berbagai upaya terus dilakukan Pemkot Depok dalam menekan angka kekerasan pada anak. Sejak Senin (26/3), Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok melatih ratusan pelajar SMP dan SMA untuk menjadi bagian dari duta pendongeng dengan mengkampanyekan gerakan Stop Kekerasan Pada Anak (SKPA).
Kepala DPAPMK Kota Depok, Eka Bachtiar mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari fungsi pihaknya untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya siswa tentang SKPA.
“Kekerasan pada anak masih menjadi poin yang sangat kita perhatikan. Makanya, kami ajak anak-anak yang memang rentan sekali dalam perlakuan tidak senonoh. Jadi mereka kami berikan edukasi untuk mengantisipasinya,” kata Eka kepada Radar Depok.
Dalam kegiatan yang digelar di aula Wisma Hijau, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, tersebut, sebanyak 50 siswa yang hadir dibekali tips dan trik menjadi pendongeng sukses. Dengan tujuan, materi yang didapat bisa diterima dengan baik oleh pendengar.
“Kami yakin, kalau pesan dikemas dengan dongeng itu lebih mudah diserapnya. Maka dari itu, kami bentuk duta-duta pendongeng dari kalangan pelajar untuk memberikan arahan ke teman sebayanya dan adik-adik mereka di jenjang lebih rendah (TK-SD),” kata Eka melanjutkan.
Guna memberikan pemahaman yang menyeluruh, DPAPMK mengundang dua narasumber yang kompeten di bidang dongeng dan event organizer, yakni penggagas dongeng.net, Resha Prastapratiji dan Syahmirza.
Resha Prastapratiji menyambut baik kegiatan Training of Trainer (TOT) pelatihan dongeng SKPA. Melalui kegiatan tersebut, dia berharap siswa dapat membantu tugas pemerintah dalam mengkampanyekan SKPA.
“Kedepan kita ingin kampanye SKPA menyentuh seluruh wilayah dan segmen masyarakat. Melalui mereka (siswa, red), bisa menjadi motor penggerak yang efektif untuk mengkomunikasikan pesan-pesan ini,” kata Resha.
Di lokasi yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Tumbuh Kembang dan Pengembangan Kota Layak Anak DPAPMK, Yulia Oktavia mengungkapkan, para pelajar yang dilibatkan dalam pelatihan merupakan lanjutan dari pelatihan public speaking yang digelar tahun 2017.
“Waktu itu kan dilatih kemampuan berbicara depan umumnya. Sekarang kapasitasnya kita tingkatkan lagi yaitu belajar mendongeng,” katanya.
Setelah mengikuti pelatihan hingga Kamis (29/3), setiap peserta mendapat tugas mengimplementasikan ilmu yang didapat ke lingkungan masing-masing. Kemudian, mereka juga diwajibkan membuat laporan kegiatan mendongeng disertai dokumentasi.
“Kita akan pantau selama sebulan, yang lolos akan kita beri sertifikat sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi mereka,” kata Yulia. (cr3)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 08:15 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 08:35 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:25 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:45 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:25 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 17:56 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 12:31 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 08:25 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:25 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 14:18 WIB