SANI/RADAR DEPOK
MERIAH: Penampilan salah satu level SD Lazuardi Cinere GIS dalam Festival Unit Aktivitas (FUA) 2018 di halaman sekolah, beberapa hari kemarin. DEPOK – SD Lazuardi Global Islamic School (GIS) menggelar Festival Unit Aktivitas (FUA) 2018. Acara yang digelar di halaman sekolah tersebut menampilkan enam unit aktivitas sekolah yang dipersembahkan dari masing-masing level I hingga VI. Ketua panitia pelaksana, Novilia Adelina mengatakan, acara tersebut merupakan kegiatan rutin dan wajib yang dilakukan SD Lazuardi GIS. Dimana, seluruh siswa menampilkan kesenian yang berbeda tiap levelnya. “Ada yang menampilkan tarian tradisional, musik perkusi, ansambel, teater, dan juga kebudayaan Sunda. Semua siswa harus terlibat di dalamnya,” kata Novilia kepada Radar Depok ditemui di sekolah Jalan Garuda Ujung, Kelurahan/Kecamatan Cinere. Novilia menjelaskan, dari awal semester satu persiapan sudah dilakukan, dimulai dari latihan sesuai jadwal yang ditentukan sampai pada menampilkan hasilnya dalam bentuk festival unit aktivitas tersebut. “Di akhir tahun ajaran harus tampilkan semuanya yang dikemas dalam festival, dan mereka sudah tidak gerogi lagi diatas panggung karena sudah terbiasa. Karena tampilnya bukan di kegiatan ini saja, jadi rasa percaya dirinya sudah terasah,” jelasnya. Dengan mengangkat tema “Indonesia, My Palace, My Pride” seluruh siswa menampilkan kemampuannya dalam satu hari dengan disaksikan orangtua murid dan para stake holder sekolah. Novilia menuturkan, tema tersebut diusung untuk menanamkan tentang rasa nasionalisme dalam diri siswa sejak dini. Walaupun SD Lazuardi cinere GIS menerapkan metode pelajaran bilingual. “Dua tahun ini temanya Indonesia, jadi kita ajarkan anak-anak ini untuk melestarikan dan mencintai budaya yang dimiliki Indonesia,” tuturnya. Menurut Novilia, mengajarkan siswa tidak melulu harus belajar di kelas dengan kertas dan pensil, melainkan dapat melalui kegiatan yang menunjukkan potensi dan bakat yang dimiliki dalam diri siswa. “Apa yang mereka lakukan ini adalah hasil jerih payah selama latihan satu tahun, dengan dituangkan melalui festival mereka bisa menikmatinya. Itu kan juga termasuk salah satu bentuk pendidikan di luar bidang akademis,” tutup Novilia. (cr3)