Senin, 22 Desember 2025

Kuliner Day di SMA Muhammadiyah 4 Depok

- Jumat, 27 April 2018 | 10:01 WIB
SANI/RADAR DEPOK
KERJA SAMA TIM: Salah satu perwakilan kelompok sedang menjelaskan masakan yang sudah dibuat kepada dewan juri untuk penilaian, kemarin (26/4). DEPOK – Membentuk dan melihat karakter anak tidak harus melulu di dalam kelas dengan belajar pakai buku dan alat tulis. Namun bisa melalui kegiatan yang diadakan di luar kelas seperti, Kuliner Day di SMA Muhammadiyah 4 Depok. Kepada Radar Depok, ketua panitia pelaksana, Abidillah mengatakan, kegiatan Kuliner Day secara tidak langsung mengajarkan tentang bekerja sama dan bertanggung jawab baik dalam tim maupun individual. “Sifat dan karakteristik akan terlihat jelas ketika belajarnya lewat action, seperti di sini saja ada beberapa yang terlihat mendominasi dan memiliki passion di bidang memasak,” kata Abidillah ditemui di lingkungan sekolah, Jalan Masjid Al Hukama, Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, kemarin (26/4). Abidillah menuturkan, kegiatan rutin yang sudah dilaksanakan sejak tiga tahun lalu juga sebagai bentuk partisipasi sekolahnya untuk menyambut HUT Kota Depok. “Kecil-kecilan saja versi sekolah, bahwa kami juga semarak menyambut HUT kota tempat tinggal kita,” tuturnya. Walaupun untuk menyambut HUT Kota Depok, lanjut Abidillah, Kuliner Day tidak mewajibkan menyajikan makanan khas Depok melainkan diperbolehkan dari daerah lain yang ada di Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk menghargai keragaman budaya yang ada. “Depok isinya beragam budaya, ada yang asli dan pendatang. Yang penting isinya kuliner tradisional, dengan begitu kami sudah menjaga keragaman dan kebhinekaan di Indonesia,” lanjutnya. Selama tiga jam siswa berkutat dengan bahan masakan, akhirnya waktu penilaian tiba. Tiga orang juri yang merupakan guru dari SMA Muhammadiyah 4 Depok menilai satu persatu makanan dan minuman yang disajikan oleh masing-masing kelompok. Salah satu dewan juri, Ali Wartadinata mengatakan ada empat kategori yang menjadi tolak ukur dalam penilaian, diantaranya kekompakkan, kerapihan, kreativitas, dan cita rasa dari setiap makanan dan minuman. “Dari awal mereka datang ke sekolah, menyiapkan bahan-bahan, kemudian mulai memasak dengan membagi-bagi tugas ke teman-temannya, sampai menyajikan makanan di meja makan itu semua kita nilai,” kata Ali. Ali berharap kekompakkan dan kerja sama yang terbangun antar siswa bukan hanya dirasakan saaat ini saja, melainkan terus dilakukan di setiap kegiatan kesehariannya. “Semoga mereka dapat mencintai masakan tradisional, bukan hanya modern saja. Di rumah juga diteruskan untuk membantu orang tua memasak di rumah,” kata Ali. (cr3)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X