SANI/RADAR DEPOK
IKUT ARAHAN: Ketua JSIT Kota Depok memberikan sambutan pada bimbingan teknis (bimtek) Kurikulum 2013 di Kecamatan Tapos, beberapa waktu lalu. DEPOK– Tahun ajaran 2018-2019 Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Kota Depok akan menjalankan imbauan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok terkait penerapan Kurikulum 2013 (Kurtilas) di SD-SMA yang tergabung dalam JSIT. Ketua JSIT Kota Depok, Udin Sastranegara mengatakan, sekolah yang tergabung dalam JSIT belum sepenuhnya menerapkan Kurtilas untuk metode pengajaran kepada siswanya. Namun dari seluruh sekolah tidak semua kelas menerapkan. “Belum semua kelas, ada sekolah yang sudah kelas I-VI, ada juga yang baru kelas I, II, IV, dan V,” kata Udin kepada Radar Depok, kemarin. Karena JSIT merupakan mitra pendidikan dari Disdik Kota Depok, Udin menuturkan, JSIT akan sepenuhnya mengikuti arahan dan ketentuan serta mensupport hal-hal yang diperintahkan oleh Dinas. “Apapun yang ditetapkan oleh Disdik kami akan ikuti, karena mau bagaimana pun acuan metode pendidikan kami adalah Disdik Kota Depok walaupun kami berbasis Islam Terpadu,” ujarnya. Sebagaimana diketahui, Disdik Kota Depok menargetkan seluruh SD dan SMP yang ada di Kota Depok sudah menerapkan Kurtilas pada Tahun Ajaran 2018-2019. Oleh karena itu, kecamatan–kecamatan di Depok telah melakukan pembinaan dan pelatihan tentang Kurtilas untuk kepala sekolah dan guru-guru. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok, Mohammad Thamrin mengatakan, pihaknya memang menargetkan sebelum dimulainya tahun ajaran 2018-2019, seluruh SD dan SMP di Kota Depok sudah mendapatkan pelatihan dan pembinaan Kurtilas. “Tidak hanya sekolah negeri saja yang menerapkan Kurikulum 2013, tetapi sekolah swasta juga menerapkannya,” ucapnya. Dia berharap, dengan penerapan Kurtilas di sekolah, bisa membawa perubahan menjadi lebih baik lagi untuk dunia pendidikan di Kota Depok. Dimana, pembentukan karakter siswa juga menjadi tujuan atau target dalam pembelajaran di sekolah. “Kurikulum 2013 mengarah pada semua aspek dalam pertumbuhan siswa. Jadi, tujuannya untuk menghasilkan generasi yang berkualitas, baik dari segi ilmu pengetahuan dan juga karakternya,” tutup Thamrin. (san)