SANI/RADAR DEPOK
BERI ARAHAN: Kepala SD Muhamadiyah Meruyung, Muhtadin Tyas sedang memberi tahu visi dan misi sekolah saat memasuki ajaran baru, kemarin. DEPOK – Memasuki ajaran baru, SD Muhamadiyah Meruyung tetap memfokuskan program pertukaran pelajar Student Exchange. Dengan adanya program tersebut, nantinya siswa diajarkan kemandirian bersama orang tua asuh di negeri Malaysia. Kepala SD Muhamadiyah Meruyung, Muhtadin Tyas menjelaskan, kegiatan yang dilakukan dalam Student Exchange dapat meningkatkan wawasan global dan class session. Selain itu, siswa yang mengikuti program tersebut akan belajar mandiri. Maksud mandiri di sini, kata Tyas, siswa akan tinggal selama seminggu bersama orang tua asuh di Malaysia. Jadi di sana, siswa benar-benar seperti anak di keluarga yang baru. “Semisalnya siswa SD Muhamadiyah Meruyung mendapatkan orangtua asuh petani, ya artinya siswa disana selepas sekolah mengikuti orangtuanya bertani,” jelas pria berkaca mata itu di sekolahnya Jalan Meruyung Raya No3, Kelurahan Meruyung, Limo kemarin. Kepada Harian Radar Depok, Tyas mengaku, selain program Student Exchange, ada juga tujuh program unggulan yang tetap sekolah terapkan. Dan terakhir program Metode Pembelajaran Alquran (Mudqin). Semua program tersebut akan dikuatkan tahun ajara ini. “Tagline kami saat ini Sekolah Alquran,” bebernya. Menurutnya, siswa baru tahun ini ada 105 yang dibagi menjadi tiga kelas. Sebenarnya jika mau dipaksakan ada empat kali, tapi yang ada sekolah akan padat. Guna menghidari itu, akhirnya sekolah putuskan hanya tiga kelas. “Kami memiliki 700 siswa dengan rombongan belajar 20. Sementara ruang kelas ada 19. mudah-mudahan ada prestasi yang bisa diukir tahun ini,” tandasnya. (san)