Senin, 22 Desember 2025

Program Pengabdian Masyarakat di RW01 Abadijaya Depok, FKM UI Sosialisasi Memilah Sampah

- Kamis, 23 Agustus 2018 | 09:59 WIB
FKM UI FOR RADAR DEPOK
BERIKAN PENYULUHAN: FKM dan DRPM UI melaksanakan program pengabdian masyarakat di lingkungan RW01, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, belum lama ini. DEPOK – Perubahan pola hidup masyarakat Indonesia memiliki pengaruh terhadap komposisi sampah. Hal ini dapat dilihat dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia bahwa komposisi sampah plastik meningkat yaitu sebanyak 8 persen di tahun 2001 menjadi 14 persen di tahun 2015. Mirisnya, perubahan komposisi sampah di masyarakat tidak diimbangi dengan penanganan sampah. Maka dalam rangka mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memperluas pemilahan sampah di sumber yaitu rumah tangga, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (DRPM UI) bekerja sama dengan Pemkot Depok melaksanakan program pengabdian masyarakat yang bertajuk “Bayar Apa yang Saudara Buang (Sampah)”. Seperti yang dilaksanakan di lingkungan RW01,  Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, belum lama ini. Ketua tim pengabdi masyarakat, Zakianis menyatakan, melalui kegiatan ini diharapkan terjadi peningkatan kapasitas kelompok sasaran sehingga dapat membagi pengetahuan dan mencontohkan praktik pemilahan sampah dan pengangkutan sampah secara terpilah di masyarakat. “Kita ingin merubah paradigma masyarakat dalam mengelola sampah yaitu dari kumpul, angkut, buang, berubah menjadi pengelolaan sampah yang berkonsep 3R melalui pengurangan dan penanganan sampah. 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle, kata Zakianis melalui rilis yang diterima Radar Depok. Menurutnya, pemilahan sampah akan menjadi efektif dilakukan di sumbernya langsung, yaitu rumah tangga. Pemilahan dapat dilakukan melalui reuse (guna ulang) dan recycle (daur ulang). Karena rumah tangga sebagai sumber penghasil sampah terbesar harus terlibat untuk mengurangi dan memilah sampah. “Jadi sampah yang sudah terpilah mulai dari rumah tangga dan diangkut secara terpilah oleh petugas pengangkut sampah maka pemerintah memiliki peranan sebagai penyedia fasilitas untuk memanfaatkan sampah yang sudah terpilah seperti menyediakan tempat untuk mengolah kompos yang berasal dari sampah organik (sampah yang mudah busuk), mendorong terbentuknya bank sampah di lingungan pemukiman untuk menampung sampah anorganik yang bernilai ekonomi serta menyediakan fasilitas untuk menyimpan sampah residu,” kata Zakianis. Kegiatan ini melibatkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, berbagai perangkat kelurahan, ketua RW dan RT, tokoh masyarakat, petugas pengangkut sampah dan ibu-ibu rumah tangga. Kegiatan meliputi seminar mengenai pemilahan sampah, penyuluhan, dan kegiatan pemantauan pemilahan sampah di rumah tangga. Kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan. (san)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X